Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/ANTARA/Nadia Putri RahmaniJAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan dirinya dan Jaksa Agung untuk menindak tegas pengoplos beras.“Iya (menindaklanjuti). Tim sudah bergerak dari kemarin,” kata Kapolri dilansir ANTARA, Selasa, 22 Juli.Kapolri mengatakan Satgas Pangan Polri yang menyelidiki dugaan adanya pelanggaran takaran dan mutu beras, akan menyampaikan rilis awal terkait hasil penyelidikan dalam waktu dekat.“Mungkin besok akan ada rilis awal secara periodik. Nanti akan disampaikan Satgas Pangan Polri,” imbuh dia.Sebelumnya, Kapolri telah mengungkapkan penyidik pada Satgas Pangan Polri terus memeriksa distributor maupun produsen yang diduga mengoplos beras dan mengurangi takaran, yakni ukuran beras tidak sesuai dengan yang ada pada kemasan.Selain itu, Kapolri juga menyebut Satgas Pangan Polri mengecek kondisi beras di laboratorium sebagai bagian dalam proses penyelidikan dugaan adanya produsen yang melanggar mutu.“Kami bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan pengecekan laboratorium terhadap mereka (beras),” katanya. Presiden Prabowo Subianto dalam kegiatan peluncuran 80 ribu unit Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menindak tegas praktik pengoplosan beras yang merugikan negara dan masyarakat."Beras biasa dibungkus dikasih stempel beras premium dijual Rp5.000, di atas harga eceran tertinggi. Saudara-saudara ini kan penipuan, ini adalah pidana. Saya minta Jaksa Agung dan Kapolri usut dan tindak, ini pidana," kata Prabowo.Presiden meyakini Jaksa Agung dan Kapolri memiliki loyalitas terhadap bangsa dan rakyat Indonesia serta terhadap kedaulatan negara.Menurut Presiden, selama masih memiliki kesempatan, pejabat negara harus berada di barisan yang membela kebenaran, keadilan, dan kepentingan rakyat."Jaksa Agung dan Kapolri, saya yakin saudara setia kepada bangsa dan rakyat Indonesia, saya yakin kau setia kepada kedaulatan bangsa Indonesia. Usut, tindak. Kita tidak tahu berapa lama kita masih di bumi ini, bisa sewaktu-waktu kita dipanggil Yang Maha kuasa. Lebih baik sebelum dipanggil, kita membela kebenaran dan keadilan, kita bela rakyat kita," tegas Presiden.