Anak-anak di pengungsian Gaza/DOK FOTO UNRWAJAKARTA - Kanselir Jerman Friedrich Merz berada di bawah tekanan untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Israel. Anggota koalisinya mendesak Berlin untuk bergabung dengan pernyataan puluhan negara Barat yang mengecam "pembunuhan tidak manusiawi" terhadap warga Palestina.Merz, yang memimpin partai CDU kanan-tengah Jerman, memang semakin kritis terhadap Israel. Namun, Jerman secara khusus absen dari pernyataan bersama yang dikeluarkan pada Senin, 21 Juli, oleh Uni Eropa dan 28 negara Barat, termasuk Inggris dan Prancis, yang menyerukan Israel untuk segera mengakhiri perang.Negara-negara tersebut mengutuk apa yang mereka sebut pemberian bantuan secara bertahap kepada warga Palestina di Gaza dan mengatakan "mengerikan" lebih dari 800 warga sipil tewas saat mencari bantuan.Reem Alabali Radovan, menteri pembangunan internasional dalam kabinet Merz mengatakan dirinya tidak senang dengan keputusan Jerman untuk tidak menandatangani deklarasi bersama."Tuntutan dalam surat dari 29 mitra kepada pemerintah Israel dapat saya pahami. Saya berharap Jerman bergabung dengan sinyal yang dikirim oleh 29 mitra tersebut," katanya dilansir Reuters, Selasa, 22 Juli.Kantor Merz mengatakan kritik Jerman terhadap Israel serupa dengan kritik sekutu lainnya. Merz menuturkan dirinya sudahmemberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan sangat jelas dan sangat eksplisit, Jerman tidak sependapat dengan kebijakan pemerintah Israel di Gaza."Di atas segalanya, kita melihat penderitaan besar penduduk sipil di sana. Itulah sebabnya saya ingin sekali lagi menegaskan kembali seruan saya untuk benar-benar memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan kepada penduduk sipil di Jalur Gaza. Cara tentara Israel beroperasi di sana tidak dapat diterima," ujar Merz.Juru bicara pemerintah Stefan Kornelius mengatakan meskipun Jerman tidak menandatangani deklarasi bersama, Merz dan menteri luar negerinya menyampaikan pandangan yang sangat kritis terhadap tindakan Israel di Jalur Gaza.“Pernyataan mereka sama sekali tidak kalah dengan deklarasi bersama," kata Kornelius.Namun, keputusan untuk tidak menandatangani deklarasi bersama Jerman ini menyusul upaya Jerman selama berbulan-bulan untuk menahan diri secara terbuka dalam mengekang kritiknya terhadap tindakan Israel.Para pejabat Jerman mengatakan pendekatan mereka terhadap Israel diatur oleh tanggung jawab khusus, yang dikenal sebagai Staatsraeson, yang muncul dari warisan Holocaust Nazi. Mereka yakin dapat mencapai lebih banyak hal melalui jalur diplomatik daripada pernyataan publik. Pernyataan Jerman tentang Gaza biasanya mencakup tuntutan pembebasan segera para sandera yang ditawan Hamas. Pernyataan bersama yang ditolak Merz untuk ditandatangani minggu ini tidak sampai pada tuntutan tersebut, meskipun pernyataan tersebut mencatat bahwa para sandera menderita dalam kondisi yang semakin memburuk.Merz adalah salah satu dari sedikit pemimpin Eropa yang secara terbuka menawarkan diri untuk menerima Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tanpa menangkapnya berdasarkan surat perintah atas dugaan kejahatan perang yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.Israel menolak tuduhan terhadap Netanyahu dan mengatakan tuduhan tersebut bermotif politik. ICC menyatakan semua penandatangan statuta pendirian pengadilan tersebut, yang mencakup seluruh 27 anggota Uni Eropa, wajib menangkap Netanyahu jika ia memasuki wilayah mereka.