Iran Koordinasikan Posisi Terkait Isu Nuklir dengan Rusia dan China

Wait 5 sec.

Gerbang fasilitas nuklir Iran di Natanz. (Wikimedia Commons/Parsa.2au)JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Iran Kazem Gharibabadi mengatakan, Teheran mengoordinasikan posisinya terkait isu nuklir dan ancaman sanksi baru dengan Rusia dan China."Kami memiliki hubungan yang sangat konstruktif dan baik dengan Tiongkok dan Rusia; saya bisa menyebutnya hubungan strategis. Kami memiliki perjanjian kemitraan strategis dengan Rusia," ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara PBB di New York, Amerika Serikat melansir TASS 24 Juli."Kami senantiasa bertukar pandangan tentang isu-isu penting ini, dan kami mengoordinasikan posisi kami," tegas Wamenlu Gharibabadi, mengomentari isu nuklir Iran dan ancaman Barat untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran."Tiongkok dan Rusia menentang penyalahgunaan mekanisme snapback ini, dan mereka menentangnya," tegasnya."Iran, Tiongkok, dan Rusia, sebagai tiga peserta JCPOA, akan mengoordinasikan posisi mereka masing-masing, dan kami akan mengambil posisi yang seragam dalam hal itu," tambah Wamenlu Gharibabadi.Diketahui, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, ditandatangani oleh Iran, lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB (Rusia, Inggris, Tiongkok, Amerika Serikat dan Prancis), Jerman dan Uni Eropa pada tahun 2015.Kesepakatan itu mengatur pencabutan sanksi terhadap Iran dengan imbalan Teheran membatasi program nuklirnya. Namun, Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump ketika itu memilih keluar dari kesepakatan pada tahun 2018 dan melanjutkan sanksi terhadap Iran.Pekan ini, Iran akan menggelar perundingan nuklir dengan Inggris, Prancis dan Jerman (E3) di Istanbul, Turki pada Hari Jumat. Negosiasi akan dilakukan di tingkat wakil menteri luar negeri dan berfokus pada program nuklir Iran. Dalam perundingan besok, Iran akan diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Majid Takht Ravanchi dan Kazem Gharibabadi.