Ternyata ini Alasan Pengendara di Jakarta Copot Pelat: Takut Mata Elang

Wait 5 sec.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, di Polda Metro Jaya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanBila berkendara di Jakarta, ada saja pemotor yang mencopot pelat kendaraannya alias tak memakai pelat. Ternyata ada rupa-rupa alasan yang mendasarinya.Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin membeberkan alasan para pengendara 'nakal' mencopot pelat di kendaraannya. "Untuk alasan tidak menggunakan TNKB karna takut ter-capture kamera ETLE," ujar Komarudin saat dikonfirmasi kumparan, Senin (21/7).Meski begitu, polisi tak akan membiarkan mereka melaju leluasa di jalanan. Dalam Operasi Patuh Jaya 2025 yang telah dilaksanakan selama 8 hari ini, pengendara yang mencopot pelat akan ditilang anggota Polantas secara manual."Copot pelat ditindak dengan (tilang) manual," jelas Dirlantas.Takut Dicegat Mata ElangSeorang anggota Satlantas Polrestabes Surabaya menghentikan pengendara motor yang terjaring saat Operasi Patuh Semeru 2024 di Jalan Rajawali, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (16/7/2024). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTOSementara Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani mengatakan, pengendara 'nakal' tersebut, ada yang mengaku tutup pelat karena khawatir dicegat Mata Elang alias Matel. "Ditutup alasan ETLE, mata elang, debt collector," ujar Ojo saat dikonfirmasi terpisah.Menurutnya, pengendara yang ketahuan menutup pelat atau mencopotnya selalu diberi imbauan agar mematuhi aturan berlalu lintas. "Pasti ada (imbauan) ke pengendara," kata dia.Hingga hari ke-8 Operasi Patuh Jaya 2025, Polda Metro Jaya sudah mendeteksi lebih dari 160 ribu pelanggaran. Terdiri dari 4 penegakan hukum, mulai dari ETLE Statis, ETLE Mobile, tilang manual, dan teguran simpatik.