Industri asuransi (foto: unsplash)JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana pensiun OJK Ogi Prastomiyono ungkapkan kondisi geopolitik global memiliki dampat terhadap kinerja perasuransian.Ia menjelaskan kondisi geopolitik global, seperti konflik Israel–Iran dan kebijakan tarif antarnegara, dapat memengaruhi sentimen pasar keuangan yang berdampak pada kinerja portofolio investasi, yang merupakan salah satu fokus kegiatan usaha dari Perusahaan Asuransi."OJK terus mendorong perusahaan asuransi agar senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan investasi, antara lain melalui diversifikasi portofolio dan penguatan manajemen risiko yang adaptif terhadap ketidakpastian global," ujarnya dalam jawaban tertulis konferensi pers Rapat Dewan Komisioner, dikutip Senin, 21 Juli.Lebih lanjut, ia menyampaikan pada produk yang memiliki fitur investasi seperti unit link, OJK menekankan kepada Perusahaan Asuransi mengenai pentingnya transparansi informasi dan peningkatan literasi kepada pemegang polis agar mereka memahami profil risiko dan manfaat dari produk unit link secara menyeluruh.Adapun berdasarkan data OJK per Mei 2025, premi dari unit link tercatat sebesar Rp16,52 triliun atau 22,78 persen dari total premi asuransi jiwa.Ogi menegaskan bahwa pihaknya senantiasa melakukan pemantauan berkala terhadap potensi segala risiko ketidakpastian di dunia saat ini yang berpotensi berdampak ke asuransi."Sebagai regulator, OJK melakukan pemantauan secara berkala terhadap potensi risiko sistemik dan sektoral, termasuk dari sisi geopolitik yang pada akhirnya juga berdampak pada berbagai lini asuransi," pungkasnya.