Dua Anak Andien Kena Chikungunya, Bagaimana Pengobatan dan Cara Pencegahannya?

Wait 5 sec.

Andien saat hadir dalam konferensi pers International Golo Mori Jazz di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparanPenyanyi Andien menceritakan pengalaman kedua anaknya, Anaku Askara Biru dan Anaku Tarisma Jingga atau yang akrab disapa Kawa dan Tabi, mengalami chikungunya. Meski masih disibukkan dengan pekerjaannya, Andien merasa beruntung bisa menemani anak-anaknya selama masa pemulihan. Bagaimana kisahnya?Dikutip dari Instagram-nya, Andien menceritakan awal mula mengetahui anaknya terkena chikungunya. Tabi tiba-tiba mengeluhkan matanya panas, kemudian suhu tubuhnya mencapai 39,5 derajat celsius. Tidur malamnya pun tidak tenang, gelisah, dan resah untuk mencari kenyamanan.Keesokan harinya, kakaknya, Kawa, masih bisa berolahraga seperti biasa. Meski begitu, Kawa mengeluhkan kakinya pegal dan membuat jalannya agak pincang. Andien sempat mengira anaknya kelelahan otot, karena memang Kawa sedang rutin melakukan olahraga fisik ringan.Sementara Tabi yang lapar di pagi hari terlalu pusing untuk bangun dari tidur. Sehingga ia harus sarapan dengan posisi tertidur di kasur."Seusai sarapan, Kawa mengajak berenang. Saat lagi berenang, tiba-tiba Kawa memperhatikan sekujur tubuhnya, 'Lho, Bu, kok ada bintik merah, ya? Dan makin banyak'. Saat itulah aku tahu, ini bukan sekadar kelelahan biasa. Aku mulai curiga jangan-jangan ada sesuatu yang lain," cerita Andien. kumparanMOM telah diizinkan untuk mengutip unggahannya.Kedua anaknya kemudian demam tinggi bersamaan. Kawa semakin mengeluhkan tubuhnya yang sakit dan linu. Saat malam hari, Kawa merasa mual dan muntah cukup banyak.Di momen itulah, Andien dan suami, Irfan Wahyudi atau Ippe, kompak untuk menjaga kedua putranya. Mereka harus tetap tenang namun sigap untuk memastikan kondisi kedua anaknya."Diagnosa dokter adalah chikungunya. Aku enggak mau hanya menunggu waktu. Setiap setengah jam, aku tawarkan minum, aku siapkan makanan sederhana tapi bernutrisi seperti semangka, mangga, sup tekwan hangat dengan bone broth di dalamnya," ungkap Andien.Beberapa hari berselang, demam Kawa dan Tabi sudah mulai turun, tetapi tubuhnya masih lemas. Andien mengaku terharu mengetahui tubuh anak-anaknya luar biasa dan tahu persis caranya sembuh. Dan berucap tugas orang tua adalah menjadi jembatan antara sabar dan sigap, serta mempercayai daya pulih tubuh anaknya."Satu hal yang terus aku rasakan: Anak bisa tenang kalau orang tuanya tenang. Tapi orang tua baru bisa tenang kalau dia merasa berdaya," tuturnya.Meski demamnya sudah turun, Andien menceritakan kondisi Kawa dan Tabi yang belum sepenuhnya pulih. Ruam merah di sekujur tubuh keluar dan staminanya yang masih belum kembali normal.Apa Saja yang Perlu Dipahami soal Chikungunya pada Anak?Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, chikungunya merupakan penyakit tropis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Jika virus yang masuk ke dalam tubuh adalah virus Chikungunya, orang yang terinfeksi dapat mengalami beberapa gejala seperti:DemamBadan terasa lemasNyeri pada sendi dan tulang yang lama hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahunMual dan muntahSakit kepalaRuam pada kulitNyamuk Aedes aegypti penyebar demam berdarah dengue di laboratorium Oswaldo Cruz Foundation laboratory, Rio de Janeiro, Foto: Brasil. AFP/Mauro PimentelGejala ini biasanya muncul segera setelah terinfeksi, namun sering juga infeksi virus ini tanpa gejala.Chikungunya memiliki fase akut yang diikuti oleh fase pasca-akut (antara 1-3 bulan) dan fase kronis (setelah 3 bulan). Gejala tersebut dapat berlangsung lama setelah terinfeksi, dan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.Sampai saat ini, belum ada pengobatan antivirus khusus chikungunya. Jika si kecil terkena chikungunya, maka penanganannya adalah untuk meredakan gejala, seperti beristirahat yang cukup, mengganti cairan yang hilang, penuhi kebutuhan nutrisi yang seimbang, hingga pemberian obat-obatan untuk meredakan nyeri sendi.Nah Moms, apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah chikungunya?Pastikan menjaga lingkungan tetap bersih untuk menghindari gigitan nyamuk dan mengurangi tempat nyamuk berkembang biakMenaburkan bubuk abate di penampungan airPakai losion anti-nyamuk jika banyak kegiatan di luar ruanganPastikan saluran air tidak tersumbatLakukan 3M Plus (Menguras penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat penyimpanan air, mendaur ulang atau membuang barang bekas. Plus: Menggunakan obat nyamuk dan memasang kawat anti-nyamuk di ventilasi rumah).