Sekretaris Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan Lukita Awang Nistyantara/ ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.JAKARTA - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) telah memusnahkan 775 hektare kebun sawit di Taman Nasional (TN) Tesso Nilo, Riau, selama kurun waktu Mei hingga Juli 2025.Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) juga telah berpatroli di 993 titik lokasi TN Tesso Nilo untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan yang mengancam habitat gajah dan harimau di wilayah konservasi itu."Kita telah memusnahkan tanaman sawit 700 hektare lebih yang berada di dalam kawasan TN Tesso Nilo, dan selama kurun waktu Mei hingga Juli 2025, personel kami tetap melakukan kegiatan di lapangan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan, Lukita Awang Nistyantara dilansir ANTARA, Rabu, 23 Juli.Kemenhut juga tengah mengoptimalkan Manggala Agni Pendamping Desa untuk bekerja sama dengan masyarakat agar dapat memetakan daerahnya untuk mencegah kebakaran melalui penyerapan dana desa.Saat ini, Kemenhut lebih fokus pada pencegahan dalam rangka pengendalian kebakaran hutan, karena dinilai efektif ketimbang harus mengeluarkan biaya yang besar untuk pemadaman ketika terjadi kebakaran hutan."Kalau sudah terjadi kebakaran ini sulit untuk melakukan upaya-upaya pemadaman, walaupun kita tetap melakukan pemadaman, tetapi lebih utama pada pencegahan," ujar dia.Sebelumnya, Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni mengatakan pemerintah menyiapkan lahan relokasi untuk warga yang sempat tinggal di kawasan TN Tesso Nilo sebagai bagian dari upaya untuk merehabilitasi kawasan konservasi tersebut.Raja Juli Antoni mengemukakan Kemenhut bersama Satgas PKH melakukan pendekatan soft power untuk menertibkan kawasan tersebut demi menghindari potensi konflik. "Terhadap masyarakat yang terdampak diharapkan melakukan relokasi secara mandiri, akan tetapi pemerintah juga telah menyiapkan lahan relokasi untuk masyarakat tersebut," kata Menhut.Dia mengatakan lahan relokasi tengah disiapkan oleh Tim Percepatan Pemulihan Pasca Penguasaan (TP4) TN Tesso Nilo yang dibentuk oleh Gubernur Riau. Beberapa dari tugas tim, termasuk menyusun rencana relokasi masyarakat terdampak, menyiapkan lahan relokasi dan skema bantuan sosial serta melaksanakan eksekusi relokasi sesuai yang disepakati.Terkait progres pengembalian peruntukan kawasan konservasi itu, Menhut mengatakan sejumlah pihak sudah menyerahkan secara sukarela perkebunannya dan telah dilakukan pemusnahan perkebunan sawit ilegal itu, termasuk di lahan seluas 401 hektare pada 29 Juni 2025 dan di lahan seluas 311 hektare pada 2 Juli 2025.