Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung/DOK Humas Pemprov DKIJAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap akan membangun empat pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di sejumlah wilayah Jakarta. Pemprov DKI, kata Pramono, telah mendapat restu dari Presiden Prabowo Subianto.Hal itu disampaikan Pramono dalam pertemuan regional Urban Climate Action Programme - Climate Action Implementation (UCAP CAI) Asia Tenggara tahun 2025."Saya beruntung sudah mendapatkan arahan dan sekaligus persetujuan oleh pemerintah pusat, oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto bahwa penggunaan energi ke depan di Jakarta salah satunya akan menggunakan energi sampah, pembangkit energi sampah," tutur Pramono di Hotel Ayana Midplaza, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Juli.Menurut Pramono, Jakarta membutuhkan fasilitas pengolahan sampah dengan skala yang besar. Mengingat, produksi sampah Jakarta setiap harinya mencapai 7.700 ton.Sementara tumpukan sampah Jakarta yang sudah menggunung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, mencapai sekitar 55 juta ton."Maka, ini menjadi modal yang luar biasa, yang dulunya menjadi beban bagi pemerintah Jakarta ,sekarang seperti harta karun. Ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa karena langsung nanti kami akan membangun 4 PLTSa," ujar Pramono.Pramono menilai pertemuan regional ini sebagai tonggak penting dalam merayakan capaian program UCAP, sekaligus membuka babak baru kolaborasi untuk mewujudkan masa depan perkotaan yang hijau, inklusif, dan berkelanjutan."Sejak 2018, C40 telah memberikan dukungan teknis dan sumber daya bagi 35 kota dalam merancang dan menjalankan rencana aksi iklim. Kota-kota tersebut, termasuk Jakarta, telah menunjukkan kepemimpinan yang nyata dalam mendorong transformasi menuju ketangguhan iklim," jelasnya.Menurutnya, seiring berakhirnya Program UCAP CAI, prioritas berikutnya bagi kota-kota di Asia Tenggara adalah menyusun strategi pembiayaan iklim yang adaptif, dan berkelanjutan, guna memastikan keberlanjutan program mitigasi, dan adaptasi yang telah berjalan."Ke depan, Jakarta berkomitmen memperkuat transisi energi dengan berpartisipasi dalam inisiatif Clean Investment Accelerator. Langkah ini sejalan dengan visi kami untuk membangun Jakarta sebagai kota global yang tangguh terhadap iklim, inklusif, dan bertanggung jawab secara fiskal," imbuh Pramono.