Bisma Karisma dalam acara Ruang Dengar Persinggahan Rihlah. Foto: IstimewaSetelah sukses merilis album solo bertajuk Rihlah pada tahun lalu, aktor sekaligus musisi Bisma Karisma menggelar sebuah acara bertajuk Persinggahan Rihlah. Acara intimate bersama para pendengarnya ini merupakan sebuah bentuk refleksi diri sekaligus perayaan atas transformasi musikan dan spiritual Bisma. Gelaran perdana berlangsung di Suara Dewandaru, Sleman, Yogyakarta, pada 20 Juli lalu. Melalui Persinggahan Rihlah, Bisma yang selama ini dikenal sebagai personel SMASH telah konsisten memilih jalan karier solonya dengan pendekatan musikal yang lebih kontemplatif dan spiritual."Aku ingin mengajak audiens untuk tidak sekadar mendengarkan lagu, tetapi juga menyelami makna di balik setiap track yang lahir dari proses perjalanan musikalku selama 15 tahun," ungkap Bisma dalam keterangan resminya. Bisma Karisma dalam acara Ruang Dengar Persinggahan Rihlah. Foto: IstimewaAlbum Rihlah sendiri terdiri dari delapan lagu bernuansa spiritual, di antaranya Malam dan Aamiin. Lagu Malam merepresentasikan eksplorasi diri, sedangkan Aamiin merupakan bentuk penghormatan spiritual yang dalam."Persinggahan Rihlah ini menjadi kesempatan untuk menyapa pendengar RIHLAH dalam suasana yang lebih intim dan mendalam," ujar Bisma. "Aku ingin menciptakan momen hangat yang terbuka untuk berbagi cerita, pengalaman batin, dan proses kreatif yang tertuang dalam lagu-lagu RIHLAH," tambahnya. Digelar Perdana di YogyakartaKonsep acara ini pun begitu unik, para peserta duduk lesehan dalam ruangan remang yang diliputi aroma wewangian alami, sembari mendengarkan album secara utuh dengan ruang gerak kontemporer.Setelah sesi mendengarkan bersama, Bisma membuka ruang diskusi untuk menjawab pertanyaan dan berbagi kisah di balik proses kreatif lagu-lagunya."Momen ini juga menjadi penanda rasa syukur setelah satu tahun RIHLAH lahir sebagai medium spiritual dan reflektif," katanya.Dalam kesempatan itu, Bisma juga menghadirkan pertunjukan musik meditatif bersama Tridhatu, musisi yang mengeksplorasi musik eksperimental.Personel Tridhatu beranggotakan dua orang yaitu Aristya Kuver dan Andy Sueb yang berasal dari Semarang dikenal melalui karya-karyanya yang berfokus pada healing, kesadaran, dan pengalaman mendalam melalui getaran frekuensi suara. Bisma Karisma dalam acara Ruang Dengar Persinggahan Rihlah. Foto: IstimewaBisma dengan handpan bermain alat musik karinding. Kolaborasi mereka menambah kedalaman acara, menghadirkan resonansi yang menyatu dengan pesan pencarian dan pencerahan dari album RIHLAH. "Musik menjadi medium koneksi antara tubuh, jiwa, dan semesta antara pencipta dengan pendengarnya," ungkapnya. Nama RIHLAH, yang diambil dari bahasa Arab berarti “perjalanan”, bukan hanya menggambarkan arah musikal Bisma saat ini, tetapi juga mencerminkan perubahan estetik dan spiritual dari sosok yang dikenal ceria sebagai personel boyband, namun mempunyai sisi ruang lain menjadi seniman yang menyuarakan pencarian diri dan kedalaman batin melalui musik.Setelah Yogyakarta, Persinggahan Rihlah rencananya akan dibawa ke beberapa kota lain di Indonesia. Bagi para pencinta musik yang ingin menyelami sisi lain dari Bisma Karisma, acara ini menjadi ruang langka yang layak dinantikan pertemuan yang tidak hanya mendengar, tetapi juga mengalami.