Ilustrasi Wall Street. Foto: ShutterstockIndeks utama saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (21/7) di tengah meningkatnya harapan terhadap laporan keuangan emiten, serta perkembangan negosiasi tarif antara AS dan mitra dagangnya menjelang tenggat 1 Agustus.Mengutip Reuters pada Selasa (22/7), Indeks Dow Jones Industrial Average (. DJI) naik 186,58 poin atau 0,42 persen ke level 44.530,47, S&P 500 (. SPX) menguat 33,58 poin atau 0,54 persen ke posisi 6.330,37, sedangkan Nasdaq Composite (. IXIC) ditutup naik 147,58 poin atau 0,71 persen ke 21.044,27.Ketiganya mencatatkan kinerja lebih baik dibanding pasar saham Eropa, yang justru bergerak melemah.Saham sektor komunikasi dan emiten teknologi berkapitalisasi besar, termasuk yang tergabung dalam kelompok “Magnificent Seven”, menjadi penopang utama penguatan indeks.Saham-saham seperti Alphabet dan Tesla dijadwalkan merilis laporan keuangan pekan ini, bersama dengan perusahaan besar lain seperti IBM, Intel, General Motors, hingga Union Pacific."Kami memiliki optimisme seputar perdagangan, dan ini adalah hari-hari awal tetapi kami memiliki pendapatan yang cukup bagus sejauh ini," kata Zachary Hill, kepala manajemen portofolio di Horizon Investments, Charlotte, North Carolina.Di sisi lain, proses negosiasi tarif perdagangan antara AS dan mitra dagangnya masih belum menghasilkan kesepakatan konkret, dengan batas waktu pengenaan tarif baru yang semakin dekat."Pandangan pasar tentang siapa yang lebih atau kurang merugikan pasti telah meningkat dan berkurang selama beberapa bulan terakhir," ujar Hill.Sementara itu, perhatian pasar juga tertuju pada pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent terkait independensi Federal Reserve (The Fed)."Saya pikir apa yang perlu kita lakukan adalah memeriksa seluruh lembaga Federal Reserve dan apakah mereka telah berhasil," ujar Bessent.Pernyataan ini memicu kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan intervensi politik, terutama setelah muncul kabar bahwa mantan Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk mengganti Ketua The Fed, Jerome Powell."Ini sangat bermotif politik dan bahwa kedua Sekretaris Bessent, serta Presiden Trump, memiliki pengakuan dan pemahaman tentang kekacauan besar yang dimiliki Fed non-independen, atau upaya untuk memecat Ketua Powell di pasar, dan saya tidak percaya itu adalah tujuan atau keinginan mereka," kata Oliver Pursche, Wakil Presiden Senior di Wealth Advisorspires, New York.Dari pasar global, saham Eropa ditutup melemah, dengan indeks STOXX 600 turun 0,08 persen dan FTSEurofirst 300 terkoreksi 0,13 persen.Di sisi lain, MSCI All-Country World Index naik 0,45 persen ke 932,20, sejalan dengan kenaikan saham pasar negara berkembang dan Asia-Pasifik di luar Jepang. Nikkei Jepang tercatat turun tipis 0,21 persen.Di pasar obligasi, Treasury AS menguat mendorong imbal hasil lebih rendah, karena investor kemungkinan membuka posisi pendek dan mengikuti reli yang lebih luas dalam obligasi negara Eropa yang didorong oleh ketidakpastian tarif.Imbal hasil pada patokan US 10-year notes turun 6,7 basis poin menjadi 4,364 persen, dari 4,431 persen pada Jumat malam (18/7). Imbal hasil obligasi 30 tahun turun 7,2 basis poin menjadi 4,9275 persen dari 4,999 persen pada Jumat malam (18/7).Imbal hasil catatan 2 tahun, yang biasanya bergerak seiring dengan ekspektasi suku bunga untuk The Fed, turun 2,5 basis poin menjadi 3,85 persen, dari 3,875 persen pada Jumat malam (18/7).