Fenomena Serakahnomics, Istilah yang Dipakai Prabowo Gambarkan Keserakahan Ekonomi

Wait 5 sec.

Presiden Prabowo Subianto (Dok. Tim Humas Prabowo Subianto)YOGYAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melontarkan kritik keras terhadap fenomena baru dalam praktik ekonomi yang dia sebut sebagai "serakahnomics", gabungan dari kata “serakah” dan “economics” (ekonomi).Presiden memperkenalkan istilah baru ini untuk menggambarkan keserakahan yang merajalela di sektor ekonomi, terutama perilaku sejumlah elite yang terus-menerus mencuri kekayaan negara tanpa menunjukkan jera.Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo saat menutup Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu, 20 Juli."Jadi ternyata kita ada fenomena baru. Saya kira mazhabnya tadinya mazhab ini mazhab itu. Ini ada mazhab baru ekonomi itu yang saya sebut mazhab serakahnomics," kata Prabowo.Menurut Prabowo, serakahnomics bukanlah teori yang diajarkan di bangku universitas atau tercantum dalam buku-buku ekonomi. Sebaliknya, istilah ini mengacu pada praktik ekonomi yang dilandasi oleh nafsu tak terbatas untuk memperkaya diri sendiri, tanpa memedulikan dampaknya terhadap negara dan masyarakat.Prabowo menyebut ini sebagai ilmu serakah yang dilakukan oleh segelintir orang yang terus menerus menggerogoti kekayaan bangsa."Ini ada masa baru ekonomi itu yang saya sebut mazhab serakahnomics. Serakahnomics ini sudah lewat, nggak ada di buku, nggak ada di universitas ekonomi kayak begini. Ini ilmu serakah," ujarnya.Presiden Prabowo sangat kecewa terhadap para pelaku serakahnomics, yang menurutnya tak pernah merasa cukup dan tidak pernah jera meskipun sudah berkali-kali diperingatkan. Ia menyebut akal para pelaku ini sangat luar biasa, namun digunakan untuk kepentingan pribadi yang merugikan negara."Akalnya luar biasa, enggak jera-jera. Sudah dikasih warning berkali-kali masih aja. Saya sedih. Mereka-mereka itu menurut saya sudah di arah bukan lagi masuk akal atau apa. Mereka ini dalam rangka sudah serakah," tegasnya.Dalam kesempatan yang sama, Presiden mengingatkan mengenai sumpah jabatan yang telah dia ucapkan bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024. Dia menegaskan bahwa sumpah tersebut bukan hanya formalitas, melainkan komitmen nyata untuk menjalankan Undang-Undang Dasar 1945 dan seluruh aturan hukum yang berlaku."Pada tanggal 20 Oktober 2024 saya dan Mas Gibran disumpah di depan rakyat Indonesia. Kami disumpah untuk memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.Presiden juga menyatakan bahwa pemerintahannya akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang terbukti merugikan negara. Dia berdoa diberikan kekuatan dan keberanian untuk bisa menjalankan tugas tersebut.“Karena itu, Insya Allah saya hanya minta kekuatan dari Yang Maha Kuasa, berilah saya kekuatan untuk saya berani menegakkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia,” katanya.Prabowo meningatkan Indonesia memiliki sumber daya yang sangat kaya. Namun, kekayaan itu terus menjadi incaran oleh oknum-oknum serakah yang pintar memanipulasi sistem demi kepentingan pribadi.“Kekayaan kita luar biasa, tapi maling-maling pun luar biasa," kata Prabowo.Prabowo mengisyaratkan pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi keserakahan ini. "Tunggu tanggal mainnya," katanya.Meski demikian, Presiden tetap menyampaikan harapan dan optimisme terhadap masa depan Indonesia. Dia menyebut, dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia mendapatkan banyak undangan dan perhatian dari berbagai negara di dunia, mulai dari kawasan Afrika, Amerika Latin, hingga Eropa."Saya agak capek semua negara ingin ke Indonesia atau mengundang Indonesia ke mereka sekarang. Negara Afrika, negara-negara Afrika, Amerika Latin. Waduh saya itu enggak enak sendiri ini belum belum sabarlah 5-6 tahun lagi baru enggak, kita mau sekarang, jadi kita dihormati di mana-mana saudara-saudara," pungkas Prabowo.