Warga melihat layar pergerakan saham di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTOIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali menguat pada perdagangan Selasa (22/7). IHSG naik 86,277 poin atau 1,18 persen ke posisi 7.398,192 pada penutupan perdagangan Senin (21/7).Analis Phintraco Sekuritas melihat penguatan indeks masih didukung oleh sentimen positif individual saham. Kemudian secara teknikal, analis Phintraco Sekuritas memandang indikator Stochastic RSI masih berada di area jenuh beli.“Meskipun demikian, indikator MACD masih menunjukkan berlanjutnya momentum penguatan, yang didukung oleh meningkatnya volume beli. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan ke level 7.450-7.470,” tulis analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (22/7).Kemudian dari sentimen fundamental, dari Tiongkok sesuai dengan perkiraan, the People's Bank of China (PBoC) pada Senin (21/7) mempertahankan suku bunga pinjaman tenor 1 tahun tetap pada 3 persen dan 5 tahun 3,5 persen.Pertimbangan dari keputusan tersebut adalah meningkatnya indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat adanya tarif impor AS, permintaan domestik yang menurun, juga sektor properti yang masih lesu.Sentimen fundamental dari domestik, investor akan menantikan data M2 Money Supply bulan Juni 2025 (22/7).Analis Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham untuk diperhatikan sepanjang perdagangan Selasa (22/7) adalah ASRI, ANTM, INCO, TINS dan RAJA.Analis MNC Sekuritas memperkirakan, usai menguat pada penutupan perdagangan Senin (21/7), posisi IHSG saat ini sedang berada di akhir wave (iii) dari wave [c] sehingga penguatannya akan relatif terbatas yang diperkirakan menguji 7.420-7.466.“Namun waspadai akan adanya potensi koreksi ke rentang area 7.186-7.319 pada label hitam,” tulis analis MNC Sekuritas dalam risetnya, Selasa (22/7).MNC Sekuritas merekomendasikan BUKA, BUMI, TPIA, UNVR untuk diperhatikan sepanjang perdagangan Selasa (22/7).***Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.