Suasana ruang kelas SMP Persada Bhakti, Senin (21/7/2025). Dok: kumparanSMP Persada Bhakti di Mustikasari, Mustikajaya, Kota Bekasi, hanya mendapatkan 3 siswa pada tahun ajaran baru 2025/2026."Tahun ajaran ini, SMP Prisada Bhakti memang hanya mendapatkan 3 siswa," kata Kepala Sekolah (Kepsek) Persada Bhakti, Ai Suratna Sari, saat dijumpai di lokasi, Senin (21/7).Menurut Ai, saat menyambut tahun ajaran baru, sebanyak 10 calon siswa telah mendaftar ke sekolah ini.Namun, hingga masuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), yang resmi mendaftar hanya 3 siswa.Ai tak mengetahui pasti penyebab 7 siswa lainnya tak jadi mendaftar."Untuk penyebabnya saya juga kurang paham. Kenapa bisa orang tua tidak jadi masuk ke sini. Karena itu kan kembali ke orang tua," ujarnya.Jumlah siswa saat ini secara total ada 27 siswa. Kelas 7 ada 3 siswa, kelas 8 ada 12 siswa dan kelas 9 ada 12 siswa.Penurunan jumlah siswa ini terjadi pada beberapa tahun terakhir, tepatnya saat pandemi COVID-19 melanda pada 2020 lalu."Pandemi ini kita mulai turun-turun. Nah, ini paling drastis, kita cuma dapat 3," ujarnya.Suasana ruang kelas SMP Persada Bhakti, Senin (21/7/2025). Dok: kumparanMenurutnya, sistem Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) tetap diberlakukan pada umumnya. Namun, karena siswa hanya 3 orang, hal ini menjadi lebih private dan mudah dikontrol dan diawasi."Mungkin, kita lebih fokus aja, maksudnya dari pengajaran, karena kan ada 3 siswa ini. Jadi kita pun dalam pengajaran jadi lebih siap ya setiap siswa itu kita fokus ke 3 orang ini," kata Ai.Sehingga sekolah tetap melakukan pembelajaran yang dimulai sejak Senin hingga Jumat.Kendati demikian, ia berharap Pemerintah Kota dan Dinas Pendidikan Kota Bekasi, mengevaluasi dan memperhatikan sekolah khususnya di swasta.Ia menginginkan ada kebijakan pemerataan baik sekolah negeri dan swasta."Kita ingin siswa lebih merata, negeri dan swasta," ucapnya.Disdik: Konsekuensi PersainganTerpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnaen, turut menanggapi SMP Persada Bhakti, hanya mendapat 3 siswa.Kondisi ini terjadi tak lepas dari masifnya persaingan sekolah swasta."Ya itu konsekuensi dari persaingan ya. Saya sendiri mantan kepala sekolah swasta gitu. Memang harus ada keunggulan di sekolah swasta itu. Kalau enggak, enggak dilirik oleh masyarakat," kata Alexander Zulkarnaen, Senin, 21 Juli 2025.Selain itu, baik sekolah swasta dan negeri dapat meningkatkan kualitas, mutu pembelajaran, mulai dari fasilitas dan pengembangan akademik."Makanya semuanya harus meningkatkan kualitas termasuk sekolah swasta," ujarnya.