NASA dan ISRO Targetkan Tanggal Peluncuran Terbaru untuk Satelit NISAR

Wait 5 sec.

Persiapan peluncuran satelit NISAR (foto: dok. ISRO) JAKARTA – NASA dan Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) telah menetapkan tanggal peluncuran terbaru untuk misi NISAR. Proyek peluncuran satelit ini tidak akan diluncurkan lebih awal dari 30 Juli. NISAR, kependekan dari NASA-ISRO Synthetic Aperture Radar, adalah satelit pengamat Bumi yang dirancang untuk memantau perubahan planet secara signifikan. Satelit ini menggunakan teknologi radar yang tidak biasa untuk mendukung pengumpulan data. "(NISAR merupakan) satelit pengamat Bumi yang akan menjadi satelit pertama yang dilengkapi dengan radar pita-L dan S," kata NASA dalam sebuah keterangan, dikutip pada Selasa, 22 Juli. Satelit kolaborasi antara AS dan India ini akan diluncurkan menggunakan Wahana Peluncur Geosinkron (GSLV) milik ISRO. NISAR akan lepas landas dari Pusat Antariksa Satish Dhawan ISRO di Sriharikota, wilayah yang terletak di pesisir tenggara India. Hingga saat ini, lokasi peluncuran masih dipersiapkan untuk memastikan kelancaran proses peluncuran. Hal ini dilakukan agar NISAR dapat lepas landas tanpa kendala hingga akhirnya ditempatkan di antariksa. Sejak tahun lalu, proyek kolaborasi ini terus didorong untuk terealisasi, khususnya oleh Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri India, Narendra Modi. Pasalnya, NISAR tak hanya menjadi kerja sama yang inovatif, tetapi juga memperkuat posisi kedua negara di sektor eksplorasi ilmiah. Selama berada di luar angkasa, NISAR akan memindai hampir seluruh daratan dan permukaan es di Bumi secara berkala. Pemetaan ini akan dilakukan sebanyak dua kali setiap 12 hari. Dengan frekuensi ini, NISAR dapat mengumpulkan data dengan cepat dan dinamis.Data yang dikumpulkan NISAR akan digunakan studi ilmiah. Satelit ini akan mengukur perubahan ekosistem terestrial, pertumbuhan dan penyusutan lapisan es, gletser, dan es laut. Selain itu, deformasi tektonik pada kerak Bumi juga akan dipantau secara detail.