© UNICEF/Eyad El Baba /Orang-orang 'menyemut' berkumpul di sekitar distribusi makanan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF).JAKARTA - Raja Belgia Philippe menyebut pelanggaran di Gaza sebagai "aib bagi kemanusiaan" dalam pidatonya menjelang hari nasional pada Senin.Pidato ini merupakan pernyataan langsung yang tidak biasa mengenai urusan internasional dari seorang raja yang secara tradisional menghindari politik publik."Saya turut menyuarakan dukungan saya kepada semua pihak yang mengecam pelanggaran kemanusiaan yang serius di Gaza, di mana orang-orang tak berdosa sekarat karena kelaparan dan dibunuh oleh bom saat terjebak di daerah mereka," ujarnya saat berbicara di istananya di Brussels dilansir Reuters, Senin, 21 Juli."Situasi saat ini telah berlangsung terlalu lama. Ini merupakan aib bagi seluruh umat manusia. Kami mendukung seruan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengakhiri krisis yang tak tertahankan ini,” sambungnya.Ini adalah pertama kalinya Philippe berbicara begitu tegas dan jelas tentang konflik di depan umum. Pemerintah federal Belgia lebih berhati-hati dalam mengkritik konflik di Gaza.Peran raja di Belgia terbatas pada pemberian nasihat, dukungan, dan peringatan kepada pemerintah tanpa mengambil keputusan politik apa pun. Israel melancarkan serangannya ke Gaza menyusul serangan Oktober 2023 di kota-kota Israel oleh pejuang yang dipimpin Hamas yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 orang. Sejak itu, pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 59.000 orang di Gaza, menurut pejabat kesehatan di sana. Sebagian besar wilayah telah dirusak dan Israel telah membatasi pasokan makanan dan pasokan lainnya.Israel membantah pasukannya melakukan pelanggaran di Gaza dan mengatakan pembatasan pasokan diperlukan untuk mencegah bantuan dialihkan oleh militan.