Personel Hard to Kill/ Foto: Bitor Ekin PutraJAKARTA – Setelah merilis album Resistan pada 2023, tahun ini HARDTOKILL kembali hadir dengan energi penuh kemarahan lewat single terbaru mereka bertajuk “Mark of the Beast”. Lagu ini menjadi pelampiasan emosional terbaru dari band metal asal Indonesia tersebut, yang mencerminkan keresahan kolektif terhadap situasi global yang kian menekan dan suram.Berbeda dari karya-karya sebelumnya yang cenderung bertema personal, melalui “Mark of the Beast”, HARDTOKILL mengajak para pendengar untuk lebih waspada terhadap dinamika dunia saat ini. Lagu ini membawa narasi gelap tentang dominasi sistem global yang secara perlahan memaksa umat manusia untuk menerima “tanda”, yang diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti teknologi, barcode, hingga vaksinasi yang ditanam dalam tubuh.Dengan lirik eksplisit dan atmosfer musik yang kelam sekaligus agresif, HARDTOKILL menyuarakan kekhawatiran akan efek berantai dari sistem tersebut. Menurut mereka, ancaman ini tak hanya merusak fisik manusia, namun juga mengikis spiritualitas dan kesadaran sebagai makhluk berpikir.“Mark of the Beast bukan sebuah sikap ketakutan, tapi ajakan untuk berpikir. Kami ingin teman-teman memproses apa yang sedang terjadi di sekitar kita. Entah ini sebuah konspirasi atau realita, kita semua perlu waspada dan sadar,” jelas pihak band dalam pernyataannya.Secara musikal, single ini tetap mempertahankan karakter khas HARDTOKILL yang memadukan elemen Hardcore, Death Metal, dan Metalcore. Kombinasi itu menghasilkan ledakan emosi dan intensitas kemarahan yang begitu terasa—bukan hanya menghentak secara sonik, tetapi juga menyimpan pesan yang menggugah kesadaran.“Mark of the Beast” resmi dirilis pada 19 Juli 2025 di seluruh platform digital, di bawah naungan label independen The Agony Records. Perilisan single ini juga diiringi dengan showcase intimate bertajuk “Mark of the Beast”, yang turut dimeriahkan oleh band-band berbahaya seperti Corporation of Bleeding, Trench Horror, Broken Trash, Mahasura, dan Fourteen Straight.