Wagub Rano: 90% Kebakaran di Jakarta Dipicu Korsleting Listrik karena Kelalaian

Wait 5 sec.

Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno meninjau lokasi kebakaran Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sabtu (20/7/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparanWakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyebut korsleting listrik akibat kelalaian masih menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran di Jakarta. Ia mengatakan, dari berbagai insiden kebakaran yang tercatat, sebagian besar dipicu oleh penggunaan instalasi listrik yang tidak aman.“Karena pada dasarnya hampir 90 persen kebakaran yang terjadi di Jakarta ini diakibatkan dari korsleting listrik. Dan hampir rata-rata karena kelalaian kita, yaitu banyak stop kontak digunakan untuk mencas sekian banyak barang dan lupa mencabutnya. Itu mengakibatkan terjadi kepanasan dan terjadi gesekan,” ujar Rano usai meninjau lokasi kebakaran di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sabtu (20/7) pagi.TKP kebakaran di Jalan kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanIa juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk mencegah kebakaran dengan memperhatikan keamanan instalasi listrik di rumah.“Minimal kalau kelar masak nasi atau ngecas HP, dicabutlah. Supaya nggak terlalu lama. Lama-lama akan panas juga,” ujarnya.Kebakaran di Bukit Duri sendiri menewaskan empat orang, yang terdiri dari dua anak balita dan dua siswa sekolah dasar.Dari informasi yang diterima Pemprov DKI, api diduga berasal dari percikan akibat korsleting di salah satu kamar kosong di rumah kos. Total terdapat tiga bangunan yang terbakar.“Korban jiwa insyaAllah telah diidentifikasi di rumah sakit Polri dan insyaAllah hari ini akan segera dimakamkan. Sebagian ada di Menteng Pulo, sebagian ada permintaan keluarga yang akan dimakamkan di daerah Bogor,” kata Rano.Sementara itu, sebanyak 25 warga yang selamat kini mengungsi di tenda darurat. Pemprov DKI telah menyalurkan bantuan berupa sembako, perlengkapan mandi, perlengkapan sekolah, dan makanan siap saji.Untuk rencana jangka panjang, Rano mengatakan Pemprov akan terus mendorong edukasi pencegahan kebakaran serta menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di lingkungan warga. Namun, ia mengingatkan bahwa partisipasi aktif masyarakat tetap menjadi kunci.“Selain tenda dome ini, Pemprov DKI juga memberikan dukungan lainnya. Selanjutnya sejalan dengan program Quick Win, kami juga akan mengoptimalkan gerakan kepemilikan APAR di setiap RT dan warga di Jakarta serta monitoring berkala instalasi listrik di kontrakan, rumah kos, dan tempat usaha,” jelas Rano.