Keluarga Terima Kenaikan Pangkat Aipda Cecep, Polisi Korban Pesta Rakyat Garut

Wait 5 sec.

Almarhum Bripka Cecep Saeful Bahri, korban tewas pesta rakyat Garut, mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Aipda anumerta. Foto: Humas Polres GarutAlmarhum Bripka Cecep Saeful Bahri mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Aipda anumerta. Penetapan tersebut sesuai dengan surat keputusan (SK) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo nomor Kep/1085/VII/2025.Kapolres Garut, AKBP Yugi Bayu Hendarto, secara langsung menyerahkan SK tersebut kepada keluarga Aipda Anumerta Cecep di rumah duka. Ia menyampaikan bahwa kenaikan pangkat tersebut merupakan bentuk penghormatan Polri kepada almarhum atas dedikasinya semasa hidupnya."Semoga dapat menjadi kebanggaan bagi keluarga yang ditinggalkan," ujar Yugi saat menyerahkan SK tersebut kepada istri Aipda Cecep.Menurut Yugi, kenaikan pangkat menjadi pengingat bahwa setiap dedikasi dalam tugas sekecil apa pun adalah bagian dari pengabdian kepada bangsa dan negara. Aipda Cecep diketahui gugur dalam tugas pengamanan kerumunan masyarakat dalam acara balakecrakan atau pesta rakyat.Masyarakat Garut berdesak-desakan di pesta rakyat merayakan pernikahan Wabup Garut Putri Karlina dan Maula Akbar, anggota DPRD Jabar sekaligus anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Jumat (18/7/2025). Foto: Dok. IstimewaIstri dari Aipda Cecep Saeful bahri, Fiti Novianti, mengatakan bahwa dirinya hingga saat ini tak menyangka suaminya akan gugur dalam tugasnya sebagai anggota polisi. Namun, ia menyebut apa yang terjadi adalah musibah yang harus dihadapi olehnya, anak-anaknya, dan keluarganya.Fiti mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima apa yang sudah ditakdirkan dan tidak akan menuntut pihak penyelenggara secara hukum. “Tidak (akan menuntut secara hukum),” ucapnya.Namun dibalik rasa sedihnya, Fiti mengaku ada rasa bangga atas apa yang dilakukan suaminya itu. Hal itu dikarenakan suaminya gugur dalam tugas pengamanan dan setelah memberikan pertolongan kepada seorang anak yang terjepit dalam kerumunan.Ia menyampaikan informasi itu diterimanya dari seorang warga yang bertakziah ke rumahnya untuk menyampaikan doa dan rasa bela sungkawa. Dalam kesempatan itu juga warga tersebut mengungkap apa yang telah terjadi, termasuk kebaikan dalam kegiatan pengamanan.“Awal tahu dari yang takziah ke rumah. Ayah (Aipda Cecep) ternyata yang menolong seorang anak (saat terjadi kekisruhan dalam acara balakecrakan),” katanya.Aipda Cecep diketahui menjadi salah satu dari tiga korban meninggal dunia dalam kegiatan balakecrakan atau pesta rakyat pada Jumat (18/7). Dua korban lainnya adalah seorang anak berusia 8 tahun dan lansia berusia 61 tahun.Pesta rakyat ini merupakan perayaan pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra (Ula), putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan Lufthfianisa Putri Karlina, Wakil Bupati Garut yang juga anak Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.