Gambar: Pexels/Moose PhotosJAKARTA - Retinol merupakan bahan aktif yang kini kian populer dalam kandungan skin care. Retinol terkenal karena kemampuannya mengatasi berbagai masalah kulit, mulai dari jerawat hingga tanda-tanda penuaan.Meski demikian, penggunaan retinol masih tetap menjadi perdebatan karena disebut bisa membuat kulit menipis. Anggapan retinol dapat menipiskan kulit ini berasal dari efek samping awal saat penggunaan, saat kulit masih masa penyesuaian.Pada fase tersebut, kulit akan tampak mengelupas, memerah, atau terasa lebih sensitif. Namun, itu ternyata bukanlah tanda kerusakan atau penipisan, tetapi menunjukkan bahwa retinol mulai bekerja dengan baik di kulit.Dokter kulit, Dr. Pooja Rambhia mengatakan bahwa retinol bekerja dengan meningkatkan pergantian sel dan eksfoliasi. Ini membuat kulit menjadi lebih halus, tetapi bukan menipis.“Retinol meningkatkan pergantian sel dan eksfoliasi, sehingga lapisan kulit terluar (stratum corneum) tampak lebih halus. Tetapi ini bukan berarti kulit menjadi lebih tipis secara merugikan, justru sebaliknya,” kata Rambhia, dikutip dari Huffington Post, pada Minggu, 20 Juli 2025.Eksfoliasi yang dilakukan dengan retinol juga bukan seperti eksfoliasi pada umumnya. Eksfoliasi dengan retinol tak sekedar mengangkat sel kulit mati, tetapi juga bekerja menembus permukaan kulit.“Eksfoliasi itu ibarat menyapu teras, hanya mengangkat sel kulit mati di permukaan untuk efek halus sementara. Retinol justru menembus lebih dalam, mempercepat proses pembaruan alami dari dalam,” jelasnya.Tak hanya itu, penggunaan retinol juga mmebantu merangsang produksi kolagen, yakni protein penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Retinol juga menghambat penurunan kolagen, yang biasanya terjadi seiring pertambahan usia.“Retinol juga membantu menghambat penurunan kolagen dengan merangsang fibroblas untuk memproduksi kolagen baru, menjaga ketebalan kulit, kekecangan, dan kesehatan secara keseluruhan,” pungkasnya.