Suasana kebakaran hutan di Riau. Foto: Dok. IstimewaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan polisi telah menangkap 46 orang terkait kebakaran hutan dan lahat (karhutla) di Riau. Mereka akan ditindak tegas."Hingga saat ini, 46 tersangka telah diamankan, baik karena sengaja membakar maupun akibat kelalaian. Total lahan yang diproses hukum mencapai 280 hektare," kata Sigit di Lanud Roesmin Nurjadin, Kamis (24/7).Ia mengatakan penegakan hukum dilakukan secara tegas tanpa pandang bulu, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Karhutla.Adapun berdasarkan pantauan udara, Sigit mengatakan titik api karhutla di Riau telah berkurang. Ia bilang pada Juli, titik api mencapai 586, namun per 22 Juli sudah berkurang menjadi 144 titik api.Titik api aktif tersebar di 8 kabupaten, terutama di wilayah Rokan Hilir.Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo setelah melakukan pantauan udara titik api di Riau, Kamis (24/7/2025). Foto: Dok. Istimewa"Gubernur Riau telah menetapkan status tanggap darurat untuk Rokan Hilir dan Rokan Hulu mulai 22 Juli hingga 4 Agustus 2025. Sementara 10 kabupaten kota lainnya berstatus siaga darurat," ujar Sigit.Sementara itu, Menteri LHK Hanif Faisol yang ikut meninjau karhutla bersama Sigit, mengatakan strategi pengendalian karhutla tidak hanya fokus di darat, tapi juga lewat jalur udara. Operasi water bombing dan modifikasi cuaca telah digencarkan, terutama untuk wilayah perbukitan dan lahan gambut yang sulit dijangkau."Beberapa unit helikopter tambahan akan disiagakan di Rokan Hulu untuk memperluas jangkauan pemadaman. Di darat, strategi penutupan kanal air diterapkan untuk menjaga kelembaban dan mencegah penyebaran api," kata Hanif.Hanif juga menekankan pentingnya pendekatan edukatif dan preventif. Penyuluhan intensif akan digencarkan hingga ke tingkat desa agar masyarakat lebih sadar akan bahaya karhutla."Selain itu, satgas karhutla juga membentuk pagar betis dengan melibatkan TNI-Polri, masyarakat, dan pihak perusahaan guna mencegah api meluas serta mengendalikan sebaran asap yang masih terjadi meski titik api tak terlihat," jelasnya.Dengan seluruh kekuatan darurat yang telah digerakkan mulai dari penegakan hukum, operasi udara, hingga penguatan pasukan darat, pemerintah optimistis bahwa karhutla di Riau dapat dikendalikan dalam waktu dekat."Ini adalah kerja bersama. Semua pihak harus terus bersinergi untuk melindungi lingkungan, masyarakat, dan generasi masa depan dari bencana asap akibat Karhutla," pungkasnya.