Kampung Tematik Desa Jatirejo (dok. Semarangkota.go.id)JAKARTA - Terletak di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Kelurahan Jatirejo kini berkembang menjadi salah satu destinasi wisata tematik berbasis desa yang mengangkat potensi lokal.Tidak hanya menyuguhkan keindahan alam dan udara segar, kampung ini menawarkan pengalaman wisata berbasis edukasi, budaya, kuliner, dan pemberdayaan ekonomi warga, semuanya bisa dinikmati hanya dengan Rp100.000 untuk menjelajahi empat spot wisata unggulan.Menurut data tahun 2022, Jatirejo memiliki 154 pelaku UMKM, dengan jenis usaha paling dominan adalah toko kelontong (27 unit) dan kuliner (21 unit). Uniknya, setiap RW di Jatirejo memiliki identitas kuliner khas yang kemudian berkembang menjadi kampung tematik. Hal ini memperkuat daya tarik wisata desa dengan pendekatan berbasis potensi lokal.Potensi wisata Kampung KB JatirejoWisatawan yang datang ke Kampung Jatirejo dapat menikmati empat kampung tematik yang dikelola langsung oleh warga, masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Berikut empat kampung tematik yang bisa dijelajahi1. Kampung Kokolaka – Kampung Kolang KalingOlahan kolang kaling (Dinno/VOI)Di RW 1 dikenal dengan sebutan Kokolaka, kampung pengolahan kolang kaling. Olahan khas di sini tak sekadar manisan, tetapi juga kerupuk kolang kaling, tahu bakso kolang kaling, kerupuk kolang kaling, hingga nasi guling kolang Kaling (Gudangan) yang menjadi ikon kuliner Jatirejo. "Kegiatan produksi kolang kaling ini turut melibatkan para lansia, mulai dari pengupasan hingga pengolahan menjadi bentuk pemberdayaan masyarakat yang patut diapresiasi," ungkap Dwi Sayekti, Ketua RDK (Rumah Data Kependudukan) di Kampung Kokolaka. 2. Kambera, Kampung Cabe RawitKambera (dok. Semarangkota.go.id)RW 2 dikenal dengan Kambera (Kampung Cabe Rawit). Di sini, wisatawan dapat mengenal proses budidaya cabe rawit serta mencicipi aneka olahan pedas khas Jatirejo. Kampung ini cocok untuk pecinta rasa pedas sekaligus wisata edukatif tentang pertanian hortikultura.3. Kazera, Kampung Jahe MerahRW 3 menawarkan pengalaman di Kazera, kampung tematik jahe merah. Wisatawan dapat melihat langsung proses budidaya jahe merah dan mencicipi produk olahannya seperti sirup jahe merah homemade dan teh bunga telang. "Tempat ini cocok sebagai lokasi wisata sehat berbasis herbal," ujar seorang pemandu wisata di Kazera. 4. Green Fresh Farm (GFF)Green Fresh Farm (GFF) di kampung KB Jatirejo (Dinno/VOI)Salah satu daya tarik lain di Jatirejo adalah Green Fresh Farm (GFF), yaitu peternakan sapi perah yang dibuka untuk kunjungan edukatif.Di sini, pengunjung bisa menyaksikan langsung proses pemerahan susu dan menikmati hasilnya dalam keadaan segar. Tempat ini cocok untuk wisata edukasi keluarga dan anak-anak sekolah.5. Homestay dan bumi perkemahanTidak hanya menjual produk kuliner, tempat ini juga menjadi pusat aktivitas warga dan atraksi bagi pengunjung.Untuk mendukung wisata menginap, Jatirejo juga memiliki 18 unit homestay yang tersebar di berbagai titik, menjadikan pengalaman berwisata semakin nyaman dan menyatu dengan keseharian warga lokal. Kemudian ada juga area lapang yang dapat dijadikan bumi perkemahan yang bisa digunakan secara gratis. 6. Spot selfie dan kompetisi RWSpot Selfie di desa Jatirejo (semarangkota.go.id) Menariknya lagi, setiap RT di Jatirejo sedang mengembangkan spot-spot selfie dan pos tematik yang dilombakan setiap Hari Kemerdekaan.Ini menciptakan suasana desa yang semarak, penuh warna, dan memperkuat daya tarik visual bagi wisatawan yang suka berbagi momen di media sosial.