Dokter Boyke Beberkan Rahasia di Balik Hubungan Intim yang Lebih Puas Usai Bertengkar

Wait 5 sec.

Ilustrasi pasangan (Foto: Freepik/jcomp)JAKARTA - Banyak pasangan yang mungkin merasa aneh sekaligus penasaran mengapa setelah bertengkar justru hubungan intim terasa lebih memuaskan.Pertengkaran dalam rumah tangga atau hubungan asmara biasanya meninggalkan emosi yang bercampur aduk antara marah, sedih, kecewa, namun juga tetap ada rasa cinta yang mendalam. Fenomena ini rupanya bukan hal baru bahkan sudah banyak pasangan yang mengakuinya.Seksolog ternama Indonesia, dr. Boyke Dian Nugraha memberikan penjelasan mengenai hal ini. Menurutnya kondisi emosional setelah bertengkar justru bisa menjadi pemicu gairah yang lebih intens saat berhubungan intim."Karena setelah berantem, sebenarnya kita sayang sama dia (pasangan) tapi di satu pihak kita juga sakit hati," ucap dr. Boyke, dikutip dari akun Instagram @laporpak_podhub.dr. Boyke menuturkan bahwa pertengkaran menyisakan energi emosional yang kuat. Energi inilah yang kemudian bisa tersalurkan dalam bentuk aktivitas seksual. Ada semacam dorongan untuk menyalurkan rasa marah, gemas, sekaligus cinta, ke dalam satu bentuk ekspresi fisik yaitu hubungan intim."Nah rasa berantem ingin diungkapkan dua-duanya (melalui hubungan intim). Satu buat pasangan klepek-klepek, yang satu juga pengen bikin cepat orgasme," kata dr. Boyke.Banyak penelitian maupun survei yang menemukan hubungan intim setelah bertengkar sering terasa lebih bergairah, emosional, dan intens dibandingkan saat hubungan dalam kondisi biasa.Menurut dr. Boyke, hal ini bukan sesuatu yang harus ditakuti. Justru selama dilakukan dengan kesadaran, rasa saling menghargai, serta tetap mengedepankan keamanan, seks setelah bertengkar dapat menjadi sarana rekonsiliasi emosional bagi pasangan."Jadi ada rasa gemes yang pengen diungkapkan dalam bentuk marah tapi malah dalam bentuk seks. Sebenarnya enggak apa-apa. Bahkan ada yang perempuan sampai mencubit, menjambak." ucap dr. Boyke.Meski fenomena ini cukup umum, penting bagi pasangan untuk tetap berhati-hati. Pertengkaran tidak boleh dijadikan alat pemicu agar hubungan intim terasa lebih bergairah. Konflik yang sehat tentu perlu diselesaikan melalui komunikasi yang baik, bukan semata-mata mengandalkan hubungan seksual.Selain itu, perlu diingat bahwa tidak semua orang nyaman dengan konsep seks setelah bertengkar. Ada yang justru merasa butuh ruang pribadi untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Oleh karena itu, kunci utama tetap komunikasi, saling memahami serta menghargai kebutuhan masing-masing.