Wadir Resnarkoba AKBP Diari Astetika bersama Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan saat konferensi pers pengungkapan kasus Narkotika di Polda Sumut, Medan, Kamis (11/9/2025). Foto: Polda SumutDirektorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumatera Utara mengungkap kasus narkoba periode 1 Juli hingga 10 September 2025. Peredaran narkoba di Sumut disebut dilakukan di banyak tempat.Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, AKBP Diari Astetika, mengatakan tempat yang sering dijadikan transaksi narkoba yakni di tempat hiburan malam, warung kopi, perkebunan hingga pemakaman umum."Tempat pemakaman umum atau kuburan tidak seseram seperti kita bayangkan selama ini, ternyata sudah dimanfaatkan oleh jaringan peredaran narkoba," kata dia saat jumpa pers di Mapolda Sumut, Kamis (11/9)."Adanya loket-loket narkoba di lokasi pemukiman maupun di lokasi perkebunan, kebun sawit tentunya, adanya juga peredaran narkoba di tempat hiburan malam, di tempat kos-kosan dan rumah kontrakan," tambahnya.Wadir Resnarkoba AKBP Diari Astetika bersama Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan saat konferensi pers pengungkapan kasus Narkotika di Polda Sumut, Medan, Kamis (11/9/2025). Foto: Polda SumutDiari mengatakan narkoba yang beredar di Sumut bersumber dari jaringan internasional. Namun, dia tak merinci lebih jelas jaringan internasional yang dimaksud itu."Ini jaringan internasional. Di Indonesia belum ada menemukan pabriknya di Indonesia. Khusus sabu, dari luar Indonesia. Mereka tidak menyebut secara pasti," ucap Diari.149 Orang DitangkapSementara itu, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengatakan dalam operasi kali ini, sebanyak 149 orang ditangkap."Adapun jumlah kasus yang dapat diungkap berjumlah 114 kasus dengan jumlah tersangka 149 orang," kata Ferry.Adapun sejumlah barang bukti narkoba turut disita. Di antaranya sabu sebanyak 23,89 kg, ganja seberat 44,72 gram, ekstasi 1.557.50 butir, happy five 5.50 butir."Adapun estimasi jiwa yang telah berhasil diselamatkan berjumlah 125.164 jiwa, dengan nilai Rp 30.483.400.000 miliar," jelas Ferry.