Prabowo Disebut Setuju Bentuk Tim Investigasi Independen Terkait Demo Ricuh

Wait 5 sec.

Suasana demo ricuh di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8/25). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTOMantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menyebut Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan tim investigasi independen terkait kericuhan unjuk rasa yang belakangan terjadi.Hal itu disampaikan Lukman usai para Tokoh Lintas Agama yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (11/9)."Yang kedua adalah saya ingin sampaikan di sini bahwa salah satu tuntutan masyarakat sipil yang juga menjadi aspirasi kami dari GNB adalah perlunya dibentuk komisi investigasi independen terkait dengan kejadian prahara Agustus beberapa waktu yang lalu yang menimbulkan jumlah korban jiwa, korban kekerasan, luka-luka, dan seterusnya yang cukup banyak," kata Lukman di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (11/9).Konferensi pers Menag Nasaruddin Umar dan tokoh lintas agama di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan"Presiden menyetujui pembentukan itu. Dan detailnya tentu nanti pihak Istana akan menyampaikan bagaimana formatnya," sambungnya.Lukman hadir bersama Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menemui Presiden untuk menyampaikan sejumlah aspirasi masyarakat sipil, termasuk tuntutan mahasiswa yang belakangan kerap menyuarakan kritik di jalanan. Menurutnya, Prabowo menanggapi semua masukan itu dengan serius."Dan apa yang kami sampaikan diterima dengan baik oleh Bapak Presiden. Bahkan beliau membahas secara detail satu persatu, poin demi poin apa yang kami sampaikan," ujarnya.Pengunjuk rasa melakukan aksi di depan Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTOLukman mengatakan, tuntutan yang disampaikan bukan hanya yang dikenal publik dengan istilah 17 plus 8 tuntutan, tetapi juga berbagai aspirasi lain yang muncul dari masyarakat. Prabowo, lanjutnya, tidak hanya menerima masukan tersebut, melainkan juga memahami dan membahasnya secara mendalam."Yang intinya adalah selain apa yang sudah dikenal oleh masyarakat dengan istilah 17 plus 8 tuntutan, tapi di luar itu juga banyak tuntutan lain yang semuanya kita bersyukur sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Quraish Syihab. Bapak Presiden tidak hanya menerima tapi juga memahami bahkan membahasnya secara detail itu," tandas dia.