KTT Darurat OKI dan Liga Arab di Doha, Qatar. (Twitter/@OIC_OCI)JAKARTA - Negara-negara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menegaskan kembali kecaman terhadap ulah Israel menyerang Qatar dan berlanjutnya agresi dalam KTT Darurat Liga Arab dan OKI di Doha, Qatar Hari Senin.Dalam pernyataan bersama yang terdiri dari 25 poin, negara peserta KTT mengecam serangan Israel ke Qatar pada 9 September sebagai langkah pengecut dan melanggar hukum internasional."Agresi brutal Israel yang terang-terangan terhadap Negara Qatar, dan praktik agresif Israel yang berkelanjutan, termasuk kejahatan genosida, pembersihan etnis, kelaparan, dan pengepungan, serta aktivitas permukiman dan kebijakan ekspansionis, merusak prospek perdamaian dan koeksistensi damai di kawasan tersebut," bunyi point pertama pernyataan bersama tersebut, dikutip dari situs OKI, Selasa 16 September.Serangan terhadap Qatar merupakan serangan terhadap seluruh negara Arab dan Islam, menyatakan akan berdiri bersama Qatar dalam setiap langkah yang diambil sebagai tanggapan, kata pernyataan bersama.Liga Arab dan OKI memuji sikap bijaksana dan berada Qatar dalam merespons serangan Israel ke Doha sebagai eskalasi serius dan serangan terhadap upaya diplomatik untuk memulihkan perdamaian.Liga Arab dan OKI menegaskan kembali perlunya menghadapi rencana Israel untuk memaksakan fait accompli baru di kawasan, yang menimbulkan ancaman langsung terhadap stabilitas dan keamanan regional dan internasional, dan perlunya melawan rencana tersebut.Lebih jauh pernyataan bersama itu juga menyoroti terus berlangsungnya agresi Israel di Palestina, khususnya Jalur Gaza, dimana genosida Israel dan kelaparan membuat korban tewas terus bertambah setiap hari.Final Communiqué Adopted by the Emergency #Arab_Islamic_Summit on the Israeli Aggression against the State of Qatar Doha, 15 September 2025 State of #Qatar: https://t.co/3xweNQn6m9 pic.twitter.com/EL7aa0L7GH— OIC (@OIC_OCI) September 15, 2025"Menyerukan semua Negara untuk mengambil semua langkah hukum dan efektif yang memungkinkan guna mencegah Israel melanjutkan tindakannya terhadap rakyat Palestina, termasuk dengan mendukung upaya untuk mengakhiri impunitasnya, meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran dan kejahatannya, menjatuhkan sanksi, menangguhkan pasokan, transfer, atau transit senjata, amunisi, dan material militer — termasuk barang-barang dwiguna — meninjau kembali hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel, dan memulai proses hukum terhadap Israel," seru poin ke-15 pernyataan bersama itu.Liga Arab dan OKI juga menyambut baik adopsi "Deklarasi New York" oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang implementasi solusi dua negara dan pembentukan Negara Palestina yang merdeka, sebagai ekspresi nyata dari kehendak internasional yang mendukung hak-hak sah rakyat Palestina, terutama hak mereka untuk mendirikan Negara merdeka sesuai dengan prinsip-prinsip 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya; memuji upaya-upaya yang dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi dan Republik Prancis, yang berkontribusi pada adopsi deklarasi ini.Kedua organisasi juga menyambut penyelenggaraan Konferensi Solusi Dua Negara, yang diketuai bersama oleh Kerajaan Arab Saudi dan Republik Prancis, yang akan diselenggarakan pada 22 September 2025 di New York, dan menyerukan upaya bersama masyarakat internasional untuk memastikan pengakuan luas atas Negara Palestina yang merdeka dengan Al-Quds Timur sebagai ibu kotanya."Perdamaian yang adil, komprehensif, dan abadi di Timur Tengah tidak akan tercapai dengan mengabaikan Perjuangan Palestina, mengabaikan hak-hak rakyat Palestina, atau melalui kekerasan dan menargetkan mediator, melainkan melalui kepatuhan terhadap Inisiatif Perdamaian Arab dan resolusi legitimasi internasional yang relevan. Dalam hal ini, kami menyerukan kepada masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan, untuk memikul tanggung jawab hukum dan moralnya dalam mengakhiri pendudukan Israel dan menetapkan jadwal yang mengikat untuk tujuan tersebut," tegas OKI dan Liga Arab dalam pernyataan bersamanya.Sementara itu, Sekjen OKI Hissein Brahim Taha menilai serangan Israel terhadap Negara Qatar merupakan kelanjutan dari kejahatan agresi, penghancuran, pengungsian, kelaparan, dan pengepungan terhadap rakyat, wilayah, dan tempat-tempat suci Palestina."Kejahatan ini merupakan tantangan yang mempersulit kita untuk menyatukan posisi dan memperkuat solidaritas kita guna mempertahankan tujuan bersama kita," cuitnya di media sosial X OKI."Kami yakin hasil KTT ini dapat memperkuat solidaritas Arab-Islam dengan Negara Qatar dan menyatukan sikap serta upaya kita untuk menghadapi tantangan yang ada," tandas Sekjen OKI.