Pahami Tubuhmu! Kapan Seseorang Dikatakan Hipotensi dan Apa Dampaknya?

Wait 5 sec.

Kapan seseorang dikatakan hipotensi (freepik)YOGYAKARTA - Pertanyaan kapan seseorang dikatakan hipotensi sering membuat banyak orang yang merasa cepat lelah, pusing, atau bahkan pingsan.Hipotensi atau tekanan darah rendah memang kerap dianggap sepele, padahal kondisi ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan serius.Untuk itu, memahami gejala, penyebab, dan dampak hipotensi sangat penting agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko berbahaya.Dengan mengenali tanda-tandanya sejak dini, Anda bisa mengambil langkah tepat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan normal.Mengenal Tekanan Darah RendahDilansir dari laman Cleveland Clinic, hipotensi atau tekanan darah rendah adalah kondisi ketika tekanan darah berada jauh di bawah angka normal. Kondisi ini bisa muncul sebagai masalah kesehatan khusus atau menjadi gejala dari penyakit lain.Yang membahayakan, tekanan darah rendah kadang tidak menimbulkan gejala, tetapi jika muncul keluhan, bisa memerlukan perhatian medis. Hipotensi sendiri dibagi menjadi dua yaitu:Hipotensi absolut, merupakan kondisi di mana tekanan darah saat istirahat berada di bawah 90/60 mmHg.Hipotensi ortostatik (postural) adalah tekanan darah tetap rendah lebih dari tiga menit setelah berdiri dari posisi duduk.Baca juga artikel yang membahas Buktikan Sendiri! Cara Melatih Otot Inti Tubuh yang Efektif dan MudahNormalnya, tekanan darah memang bisa turun sebentar saat berubah posisi, tetapi tidak sampai lama. Penurunannya minimal 20 mmHg untuk tekanan sistolik (angka atas) atau 10 mmHg untuk tekanan diastolik (angka bawah).Tekanan darah diukur menjadi dua cara, pertama sistolik (angka atas) adalah tekanan pada pembuluh darah saat jantung berdetak. Kemudian diastolik (angka bawah) merupakan tekanan pada pembuluh darah saat jantung beristirahat di antara detak.Kapan Seseorang Dikatakan Hipotensi?Anda divonis mengalami hipotensi ketika memiliki tekanan darah rendah di bawah 90/60 mmHg. Sementara itu, tekanan darah normal berada di atas angka tersebut hingga 120/80 mmHg.Tekanan darah rendah sendiri cukup umum terjadi tanpa gejala, sehingga sulit diketahui jumlah pastinya. Namun, hipotensi ortostatik lebih sering dialami seiring bertambahnya usia yaitu sekitar 5% pada usia 50 tahun, kemudian meningkat hingga lebih dari 30% pada usia di atas 70 tahun.Hipotensi bisa dialami siapa saja, tanpa memandang usia maupun latar belakang. Namun, gejala lebih sering muncul pada orang berusia di atas 50 tahun, terutama jenis ortostatik.Sedangkan pada orang yang sangat aktif secara fisik, tekanan darah rendah juga bisa terjadi tanpa gejala, dan hal ini lebih banyak dijumpai pada usia muda.Apa saja Dampak dari Tekanan Darah Rendah?Hipotensi atau tekanan darah rendah bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius, antara lain:Jatuh dan cedera akibat jatuhRisiko terbesar dari hipotensi adalah rasa pusing dan pingsan yang bisa menyebabkan jatuh. Akibatnya, seseorang dapat mengalami patah tulang, gegar otak, hingga cedera serius lain yang bisa membahayakan nyawa.SyokTekanan darah yang terlalu rendah bisa mengurangi suplai darah ke organ tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan organ bahkan berujung pada syok, yaitu ketika tubuh mulai ‘shutdown’ karena aliran darah dan oksigen sangat terbatas.Masalah jantung atau strokeTekanan darah rendah membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada jantung bahkan gagal jantung.Selain itu, aliran darah yang tidak normal bisa memicu terbentuknya bekuan darah, meningkatkan risiko trombosis vena dalam (DVT) maupun stroke.Selain pembahasan mengenai kapan seseorang dikatakan hipotensi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di  VOI, untuk mendapatkan kabar terupdate jangan lupa follow dan pantau terus semua akun sosial media kami!