Sekjen Liga Arab: Kejahatan Israel Tidak akan Dilupakan

Wait 5 sec.

KTT Darurat OKI dan Liga Arab di Doha, Qatar. (Twitter/@OIC_OCI)JAKARTA - Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menegaskan kejahatan dan serangan Israel terhadap negara yang menjadi tuan rumah perundingan damai tidak akan pernah dilupakan.Itu dikatakannya dalam KTT Darurat Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di Doha, Qatar, Hari Senin.Dalam pidatonya Sekjen Liga Arab mengatakan, serangan Israel terhadap kedaulatan Qatar melanggar setiap prinsip kemanusiaan."Kejahatan Israel tidak akan dilupakan dan serangan terhadap negara yang menjadi penengah gencatan senjata tidak akan dilupakan," tegasnya, dikutip dari The National 16 September.KTT darurat yang dipimpin oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani ini digelar sebagai respons ulah Israel yang menyerang Qatar pada 9 September, menyasar delegasi perundingan dari Hamas, dihadiri oleh pemimpin dan perwakilan 57 anggota OKI dan 22 anggota Liga Arab.Dikutip dari Al Jazeera, selain di Qatar, Israel juga melancarkan serangan ke Lebanon, Suriah, Tunisia, Yaman, serta meningkatkan agresinya di Palestina, pada kurun waktu 8-10 September.Sementara itu, Sekjen OKI Hissein Brahim Taha menilai serangan Israel terhadap Negara Qatar merupakan kelanjutan dari kejahatan agresi, penghancuran, pengungsian, kelaparan, dan pengepungan terhadap rakyat, wilayah, dan tempat-tempat suci Palestina."Kejahatan ini merupakan tantangan yang mempersulit kita untuk menyatukan posisi dan memperkuat solidaritas kita guna mempertahankan tujuan bersama kita," cuitnya di media sosial X OKI."Kami yakin hasil KTT ini dapat memperkuat solidaritas Arab-Islam dengan Negara Qatar dan menyatukan sikap serta upaya kita untuk menghadapi tantangan yang ada," tandas Sekjen OKI.Dalam pernyataan bersama yang terdiri dari 25 poin, negara peserta KTT mengecam serangan Israel ke Qatar pada 9 September sebagai langkah pengecut dan melanggar hukum internasional."Agresi brutal Israel yang terang-terangan terhadap Negara Qatar, dan praktik agresif Israel yang berkelanjutan, termasuk kejahatan genosida, pembersihan etnis, kelaparan, dan pengepungan, serta aktivitas permukiman dan kebijakan ekspansionis, merusak prospek perdamaian dan koeksistensi damai di kawasan tersebut," bunyi point pertama pernyataan bersama tersebut, dikutip dari situs OKI.Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi memperingatkan, perilaku Israel yang "tidak terkendali dan tidak stabil" akan memperluas cakupan konflik di kawasan tersebut.Ia menambahkan, tindakan Israel mengurangi peluang terciptanya perjanjian damai baru di Timur Tengah."Apa yang terjadi saat ini menghambat masa depan perdamaian, mengancam keamanan Anda dan keamanan rakyat di kawasan ini, serta menambah hambatan bagi peluang terciptanya perjanjian damai baru dan bahkan membatalkan perjanjian damai yang sudah ada," tandasnya.