Pelaku pembunuhan satu keluarga di Indramayu, R (kiri) P (kanan), Selasa (9/9/2025). Foto: Linda Lestari/kumparan5 orang yang merupakan satu keluarga menjadi korban pembunuhan. Jenazah kelimanya ditemukan terkubur dalam satu lubang di sekitar rumah mereka, di Jalan Siliwangi No. 52, Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Senin (1/9).Kelima korban terdiri dari kakek, pasangan suami istri dan dua anak.Berikut identitas korban:Sahroni, SE alias Roni (76), pensiunan pegawai bank BUMN.Budi Awaludin (40), anak Sachroni, berprofesi sebagai wiraswasta.Euis Juwita Sari (37), istri Budi, seorang pedagang.Ratu Khairunnisa (7), anak pasangan Budi dan Euis.Bela (8 bulan), anak pasangan Budi dan Euis.5 orang korban pembunuhan yang jasadnya dikubur dalam satu lubang di rumahnya Jalan Siliwangi Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Foto: kumparanKelima jenazah sudah rampung diautopsi di RS Bhayangkara Losarang, Rabu (3/9). Usai diautopsi, jenazah ini dibawa dengan empat ambulans ke Masjid Madaniah, Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Indramayu, untuk diserahkan kepada keluarga. Kedatangan jenazah itu disaksikan ratusan warga yang melayat.Tangis pecah pelayat saat jenazah balita dan ibunya diturunkan dari ambulans. Sekelompok ibu-ibu tak kuasa menahan emosi.“Ya Allah! Tega pisan (tega banget),” teriak salah seorang di antara mereka. Diketahui, ibu-ibu tersebut merupakan orang tua teman sekolah anak korban.Setelah disalatkan, kelima jenazah dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.Di area pemakaman, kerabat dan warga memenuhi setiap sudut. Mereka berdiri rapat melihat satu per satu jenazah yang diturunkan ke liang lahat.Kisah Evan Saksi Kunci Kasus Pembantaian 5 Orang Sekeluarga di IndramayuEvan saat memberikan keterangan kepada media terkait keterlibatan dirinya dalam kasus penemuan lima jenazah di Indramayu, Selasa (9/9/2025). Foto: kumparanKasus pembantaian 5 orang sekeluarga di Indramayu terungkap salah satunya atas peran Evan (30 tahun), anak buah korban Budi Awaludin (45).Budi dan 4 anggota keluarganya (kakek, istri, dua anak), dibantai oleh Sobirin alias Ririn alias Irin alias R (35).Di media sosial, Evan dicurigai sebagai pelaku pembantaian lantaran tetangga melihatnya mengambil mobil pikap milik Budi yang digadaikan.Ternyata, Evan mengambil mobil itu atas perintah "Budi" lewat pesan WhatsApp.Nah, yang Evan tidak tahu adalah Budi saat itu sudah dibunuh, dan ponsel Budi sudah dalam penguasaan Sobirin.Walhasil, Evan menggadaikan mobil itu Rp 14 juta, ditransfer ke rekening DANA atas nama Budi. Alasan "Budi" menggadaikan mobil adalah perlu bayar utang istrinya ke temannya."Saya hanya bantu transfer sesuai arahan bos. Saya sendiri enggak tahu ternyata arahan itu dari pelaku, jadi saya merasa dijebak," ujar Evan.Evan mengenali Sobirin yang pernah bekerja di Bank BJB bersama Budi. "Kalau dekat, tidak tahu," katanya.Selama sepekan dari Senin (1/9) hingga Senin (8/9), Evan disembunyikan di Polres Indramayu karena polisi khawatir warga Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Indramayu, itu dihakimi massa sebelum Sobirin cs tertangkap.Penjelasan Polda JabarKabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa Evan memang menjalankan perintah "Budi" untuk menggadaikan mobil."Peliknya persoalan ini, dan pengalihan kepada Saudara Evan ini, kami sampai 4 kali melakukan Olah TKP," ujar Hendra di Polda Jabar, Selasa (9/9)."Dan kami sampaikan ada bentuk kerja sama kita dengan Evan juga, yang kita lakukan bersama supaya si tersangka utama itu lengah dan merasa bahwa ini sudah aman," kata Hendra.Sobirin dan satu orang yang membantunya yakni Priyo (29) ditangkap.Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, mengatakan penangkapan itu dilakukan sesaat sebelum keduanya melaut menjadi Anak Buah Kapal (ABK)."Saat itu belum ada keputusan mereka akan tinggal di mana, karena mereka juga paham polisi di mana-mana sedang mencari mereka. Akhirnya setelah mereka pikir tidak dapat kembali menemukan tempat aman, mereka kembali ke Indramayu untuk bekerja sebagai ABK," ujar Fajar di Polda Jabar."ABK kapal ini sekali berlayar antara 6 sampai 8 bulan. Jadi mereka sudah memikirkan besok harinya untuk berlayar, namun sebelum mereka bekerja sebagai ABK, kita melakukan penangkapan," kata Fajar.Motif Pembantaian Sekeluarga di Indramayu: Marah Akibat Sewa MobilGerbang pintu garasi rumah TKP korban pembuhunan satu keluarga di Indramayu. Foto: kumparanMotif pembantaian 5 orang sekeluarga di Indramayu terungkap. Ternyata, persoalan ini bermula dari Sobirin alias Ririn alias Irin alias R (35 tahun) yang menyewa mobil korban yang bernama Budi Awaludin (45 tahun).Sobirin dan Budi sama-sama pernah bekerja di Bank BJB."Pekerjaan (Sobirin), sedang mencari pekerjaan, ya. Dulu pernah menjadi sebagai penarik uang dari Bank BJB," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, Selasa (9/9).Nah, lantaran Sobirin sedang mencari pekerjaan, maka ia menyewa mobil Toyota Avanza dari Budi, dengan menyetor Rp 750 ribu.Sobirin pun mendatangi rumah Budi di Jalan Siliwangi. Ndilalah, mobil yang hendak disewa itu mogok.Sobirin meminta uang Rp 750 ribu kembali padanya, tapi Budi bilang uangnya sudah terpakai untuk pembelian sembako—ia berbisnis sembako."BA (Budi) ini minta waktu untuk mencari untuk uang pengganti, tapi R (Sobirin atau Ririn) sudah terlalu kesal," kata Hendra."Motifnya adalah satu, dendam; yang kedua, adalah masalah ekonomi karena pengin mengambil harta korban," kata Hendra.Sobirin pun mengajak Priyo untuk membunuh Budi, menjanjikan imbalan Rp 1 juta (hingga tertangkap, uang ini belum diberikan).Pembunuhan pun terjadi pada Jumat, 29 Agustus 2025, pukul 23.00 WIB.Sobirin mendatangi rumah Budi, dan menghantam kepala Budi hingga hancur menggunakan pipa besi."Dilakukan pemukulan di wajah sampai dipastikan, dengan posisi hancur, itu dipastikan meninggal," kata Hendra.Sobirin membunuh Budi di luar rumah, lalu Sobirin masuk ke rumah di mana terdapat ayah Budi (Sahroni yang sudah berusia 75 tahun), dan ke istri Budi (Euis, 40 tahun), dan dua anak Budi, Ratu (7 tahun) dan Bela (8 bulan).Konferensi pers Polda Jabar soal kasus pembunuhan satu keluarga di Indramayu, Selasa (9/9/2025). Foto: Linda Lestari/kumparanPolisi masih mendalami kenapa Sobirin membantai semua keluarga Budi. Sahroni dan Euis dibunuh Sobirin dengan cara yang sama, yakni dihancurkan kepalanya pakai pipa besi.Dua anak Budi ditenggelamkan di bak mandi oleh Priyo.Berbekal sekop yang sudah dibeli, dan dibantu Priyo, Sobirin pun menguburkan mayat seluruh korban itu di halaman belakang rumah Budi.Setelahnya, Sobirin dan Priyo merapikan dan membersihkan rumah untuk menghilangkan jejak, lalu pergi membawa mobil Toyota Corolla Twin Cam milik Budi."Setelah selesai, tersangka membuang pipa, melemparkannya ke Sungai Cimanuk. Saat ini belum kami temukan," kata Hendra.Sobirin dan Priyo sudah ditangkap dan ditahan.Menurut Hendra, Sobirin yang merupakan pelaku utama adalah residivis kasus penganiayaan dengan luka berat.Adapun Priyo tak pernah terjerat hukum sebelumnya.