PM Israel Benjamin Netanyahu. (Sumber: GPO/Kobi Gideon)JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, ia telah memerintahkan pasukan keamanan untuk bersiap menyerang para pemimpin kelompok militan Palestina Hamas, setelah serangan mematikan di Yerusalem pada Hari Senin.Dua pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan di sebuah halte bus di pinggiran Yerusalem pada Hari Senin, menewaskan enam orang dalam apa yang digambarkan polisi sebagai "serangan teroris," salah satu yang paling mematikan di kota itu dalam beberapa tahun terakhir.PM Netanyahu mengatakan, mengingat adanya "kesempatan operasional" dan setelah berdiskusi dengan para petinggi lembaga keamanan, Ia dan Menteri Pertahanan Israel Katz memilih untuk melaksanakan serangan tersebut dan "serangan itu dilaksanakan dengan presisi dan sukses.""Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan yakin bahwa operasi tersebut sepenuhnya dibenarkan mengingat fakta para pemimpin Hamas inilah yang memulai dan mengorganisir pembantaian 7 Oktober, dan terus melancarkan serangan mematikan terhadap Negara Israel dan warganya sejak saat itu, termasuk mengaku bertanggung jawab atas tewasnya warga sipil kami dalam serangan kemarin di Yerusalem," kata PM Netanyahu dan Menhan Israel Katz dalam pernyataan bersama, seperti melansir Reuters 10 September.Diberitakan sebelumnya, Israel melancarkan serangan terhadap kepemimpinan Hamas di Qatar, memperluas aksi militernya yang telah menjangkau seluruh Timur Tengah hingga mencakup negara Teluk Arab tempat kelompok Islamis Palestina tersebut telah lama memiliki basis politiknya.Seorang pejabat Israel mengonfirmasi kepada Reuters, Israel telah melancarkan serangan terhadap para pemimpin Hamas di Qatar.Televisi Al Jazeera Qatar, mengutip sumber Hamas, mengatakan serangan itu menargetkan para negosiator gencatan senjata Hamas di Gaza.Beberapa ledakan terdengar di Doha, Qatar, pada Selasa, 9 September, menurut saksi mata Reuterss.Kepulan asap hitam mengepul dari SPBU Legtifya di kota itu. Tepat di sebelah SPBU tersebut terdapat kompleks perumahan kecil yang dijaga oleh pasukan emiri Qatar 24 jam sehari sejak awal konflik Gaza.Media Israel, mengutip seorang pejabat senior Israel, mengatakan serangan itu ditujukan kepada para pemimpin tinggi Hamas, termasuk Khalil al-Hayya, kepala Hamas di Gaza yang diasingkan dan negosiator utama.