Ilustrasi Hamas. (Wikimedia Commons/Fars Media Corporation)JAKARTA - Kelompok militan Palestina Hamas mengatakan tidak ada pejabatnya yang tewas dalam serangan Israel di Doha, menyebut itu sebagai langkah pengecut.Israel melancarkan serangan yang menargetkan sejumlah pemimpin Hamas yang berada di Doha, pada Hari Selasa, termasuk tokoh senior sekaligus negosiator utama Khalil al-Hayya. Hamas memastikan tidak ada pejabatnya yang tewas."Kami mengonfirmasi upaya musuh untuk membunuh anggota delegasi perundingan telah gagal," demikian pernyataan Hamas yang diunggah di kanal Telegram, dikutip dari TASS 10 September.Namun, Hamas mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menewaskan enam orang, termasuk putra pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya, Humam, dan seorang prajurit Qatar.Kelompok militan Palestina tersebut menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas serangan itu, yang menurut mereka mendukung kejahatan militer Israel.Hamas juga menyatakan, mereka tidak akan mengubah pendiriannya dalam perundingan gencatan senjata Gaza setelah serangan di Doha dan menyalahkan Israel atas ketidaksiapan mereka untuk berdamai."Serangan terhadap tim negosiasi ketika para anggotanya membahas proposal Presiden AS Donald Trump (mengenai Gaza) menunjukkan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan pemerintahannya tidak bersedia menandatangani perjanjian damai dan berusaha membatalkan semua upaya yang sedang dilakukan oleh negara-negara lain di jalur ini," kata Hamas."Langkah pengecut ini tidak akan mengubah posisi kami: kami terus menuntut diakhirinya segera agresi di Gaza, penarikan pasukan dari sana, dan pertukaran tahanan, serta pemulihan enklave tersebut," tandas Hamas.Diberitakan sebelumnya, Israel melancarkan serangan terhadap kepemimpinan Hamas di Qatar, memperluas aksi militernya yang telah menjangkau seluruh Timur Tengah hingga mencakup negara Teluk Arab tempat kelompok Islamis Palestina tersebut telah lama memiliki basis politiknya.Seorang pejabat Israel mengonfirmasi kepada Reuters, Israel telah melancarkan serangan terhadap para pemimpin Hamas di Qatar.Televisi Al Jazeera Qatar, mengutip sumber Hamas, mengatakan serangan itu menargetkan para negosiator gencatan senjata Hamas di Gaza.Beberapa ledakan terdengar di Doha, Qatar, pada Selasa, 9 September, menurut saksi mata Reuters.Kepulan asap hitam mengepul dari SPBU Legtifya di kota itu. Tepat di sebelah SPBU tersebut terdapat kompleks perumahan kecil yang dijaga oleh pasukan emiri Qatar 24 jam sehari sejak awal konflik Gaza.Media Israel, mengutip seorang pejabat senior Israel, mengatakan serangan itu ditujukan kepada para pemimpin tinggi Hamas, termasuk Khalil al-Hayya, kepala Hamas di Gaza yang diasingkan dan negosiator utama.Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, ia telah memerintahkan militer Israel untuk bersiap menyerang para pemimpin kelompok militan Palestina Hamas, setelah serangan mematikan di Yerusalem pada Hari Senin.Israel Defense Forces (IDF) mengatakan mereka telah melakukan operasi khusus terhadap para pejabat senior Hamas, tetapi tidak menyebutkan lokasinya. Pernyataan itu muncul di tengah laporan tentang serangkaian ledakan di Doha.Otoritas Qatar menganggap Israel bertanggung jawab dan mengutuk serangan itu sebagai ancaman bagi penduduk sipil. Kemudian, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan menyatakan Israel telah memulai dan melaksanakan operasi ini terhadap para Pemimpin Hamas secara independen dan bertanggung jawab penuh atas operasi tersebut.