Aturan I.League: Fan Boleh Rekam untuk Pribadi, Konten Komersial Dibatasi

Wait 5 sec.

Ilustrasi I.League Liga Indonesia. Foto: Darryl Ramadhan/kumparanI.League bersama pemegang hak siar EMTEK menetapkan regulasi baru terkait aktivitas perekaman pertandingan di stadion. Aturan ini hanya berlaku bagi para pembuat konten, influencer, hingga awak media.Sebelumnya, regulasi hak siar liga beredar luas di media sosial mengenai kebijakan produksi konten di stadion. Aturan tersebut menegaskan bahwa suporter hanya diperbolehkan menikmati pertandingan secara langsung tanpa melakukan perekaman, baik menggunakan ponsel maupun kamera profesional.Menanggapi hal tersebut, I.League memberikan klarifikasi bahwa aktivitas produksi konten oleh penonton, seperti mengambil foto hingga hingga video yang bersifat non-komersial (misalnya sekadar membagikan pengalaman pribadi di media sosial tanpa tujuan menjual) merupakan bagian tak terpisahkan dari semarak pertandingan.Namun, I.League menetapkan batasan aturan terhadap wartawan media serta para pembuat konten komersial untuk menjaga profesionalisme dan keberlanjutan ekosistem penyiaran.Laga Malut United vs PSIM Yogyakarta dalam lanjutan Super League di Stadion Gelora Kie Raha pada Agustus 2025 Foto: Dok. Malut UnitedWartawan hanya diperbolehkan untuk menulis berita dan fotografer profesional hanya bertugas untuk mengambil foto pertandingan. Untuk saat ini, I.League belum memberikan izin pengambilan video pertandingan hingga saat ini.“Mengenai pengambilan video dari tribun media oleh wartawan: Saat ini I.League belum memberikan izin untuk itu. Kebijakan ini diterapkan karena semua hak siar untuk pertandingan telah dikelola secara eksklusif oleh pihak yang memiliki lisensi resmi, dalam hal ini EMTEK,” tertulis pada laman resmi I.League, Kamis (11/9).Selain itu, I.League juga menetapkan pembatasan perekaman video untuk para pembuat konten dan influencer karena tujuan komersial.“Untuk para pembuat konten seperti YouTuber dan influencer, I.League memahami keinginan untuk mengabadikan pertandingan. Namun, alasan pembatasan perekaman video untuk tujuan komersial karena adanya potensi kegiatan yang signifikan dan tumpang tindih dengan hak siar resmi. Perlindungan terhadap hak siar ini sangat penting agar penyelenggaraan kompetisi dan liputan media dapat terus berjalan secara profesional dan berkelanjutan,” tulis I.League.Reporter: Kevin Mamesa Siadari