Jalur Pipa Gas Baru Rusia 6.700 Km ke China Bukti Punggungi Sanksi Tarif Trump

Wait 5 sec.

Ilustrasi jalur pipa gas darat. (Unsplash-Mike Benna)JAKARTA - Pimpinan perusahaan gas milik negara Rusia, Gazprom, mengatakan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan untuk membangun pipa gas ke China. Namun, detail kesepakatan ini masih belum diumumkan ke publik.Di atas kertas, proyek bernama Power of Siberia 2 ini akan memberi Rusia cara untuk mengganti sebagian pendapatan dari penjualan gas alamnya selama puluhan tahun ke Eropa yang dihentikan dampak perang dengan Ukraina.Mengutip AP, Kamis 11 September, Pipa tersebut akan mengalirkan gas Rusia dari cadangan di Siberia barat melalui Mongolia ke China.Meski demikian, CEO Gazprom, Alexei Miller, mengatakan kesepakatan yang dibangun pihaknya mewakili Rusia dengan China National Petroleum Co. terkait proyek ini sudah "mengikat secara hukum". Ini bisa jadi menggarisbawahi hubungan Rusia-China yang semakin erat dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS).Jalur pipa gas baru Rusia ke ChinaJalur pipa ini akan membentang sepanjang 6.700 kilometer (km) (4.163 mil) dari ladang gas di Semenanjung Yamal di Siberia barat, melewati Danau Baikal di Siberia timur, lalu melintasi Mongolia menuju China. Selama lebih dari 50 tahun, Rusia meraup untung besar dengan mengirimkan gas Yamal ke Eropa melalui jalur pipa yang mengarah ke barat.Namun, Rusia memutus sebagian besar jalur pipa gas ke Eropa akibat perang di Ukraina, dan Uni Eropa ingin mengakhiri sisa pasokan tersebut pada tahun 2027.Jadi, jalur pipa baru ini akan menjadi cara Rusia untuk mengalihkan penjualan gas ke Eropa yang dihentikan kepada pelanggan baru yang besar.Kesepakatan GeopolitikPower of Siberia 2 akan menyalurkan 50 miliar meter kubik ke China per tahun. Sementara kuota ke Eropa yang saat ini penyalurannya dihentikan, sebesar 180 miliar meter kubik per tahun. Ini berarti proyek pipa gas baru ke China dapat menutup sebagian dari kerugian bisnis.Pipa ini akan melengkapi jalur Power of Siberia sebelumnya yang lebih kecil, yang menyalurkan gas dari berbagai ladang di Siberia timur dengan kapasitas 38 miliar meter kubik per tahun.Ilustrasi jalur pipa gas darat. (Unsplash-Quinten de Graaf) PembiayaanSejauh ini belum jelas siapa yang membiayai proyek jalur pipa gas Rusia baru ke China. Tidak ada kesepakatan mengenai harga gas atau bahkan siapa yang akan membiayai pembangunan pipa tersebut meski dalam pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping belum lama ini.Rusia tetap suplai sumber daya alam ke IndiaIndia tetap membeli minyak Rusia meskipun Presiden AS Donald Trump membalas dengan tarif impor sebesar 25 persen.Di satu sisi, sengketa perdagangan China dengan Pemerintahan Trump membuat diblokirnya sementara pembelian AS terhadap gas alam cair milik China.Sementara itu, China telah mulai menerima pengiriman LNG dari terminal Arktik-2 Rusia, yang telah menjadi sasaran sanksi AS dan Uni Eropa.“Ada pertunjukan Rusia, India, Tiongkok yang mengatakan, ‘Tahukah Anda, kami tidak peduli dengan sanksi Anda, kami tidak peduli dengan LNG Anda," kata tim penelitian energi China di Institut Studi Energi Oxford.