Venezuela Tuding AS Lakukan Penerbangan Intelijen di Karibia

Wait 5 sec.

Militer AS/FOTO ILUSTRASi via Instagram @usairforceJAKARTA - Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, mengatakan Amerika Serikat telah melakukan penerbangan intelijen di kawasan Karibia dan area-area yang berdekatan dengan negaranya."Setiap hari di bulan September, termasuk tadi malam, pesawat-pesawat intelijen dan pesawat tanker mereka melakukan pengisian bahan bakar di udara. Operasi intelijen dan pengintaian terhadap Venezuela meningkat tiga kali lipat pada Agustus,” kata Lopez kepada saluran televisi pemerintah Venezuela, VTV, dilansir ANTARA dari Anadolu, Senin, 15 September.“Informasi apa pun yang mereka kumpulkan adalah urusan mereka sendiri. Kami juga melakukan proses intelijen internal kami sendiri. Kami siap dan bisa mengintervensi setiap penerbangan, baik secara individual maupun kolektif,” sambungnya.Padrino Lopez menyampaikan negaranya mengetahui apa yang AS lakukan dan mengetahui bahwa pengerahan militer di Karibia bertujuan untuk memprovokasi perang.Diri juga menegaskan Angkatan Bersenjata Venezuela siap menghadapi segala kemungkinan, serta menyuarakan kekhawatiran atas potensi kecelakaan udara karena AS tidak melaporkan rencana penerbangannya.Merujuk pada program pelatihan militer nasional pasukan milisi, Padrino Lopez menyampaikan atas perintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro, pelatihan akan terus dilanjutkan setiap hari Sabtu, dan para milisi akan tetap disiagakan untuk menghadapi kemungkinan agresi dari Amerika Serikat.Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menginstruksikan penggunaan militer secara lebih luas dan efektif untuk memerangi kartel narkoba Amerika Latin di lapangan.Dalam konteks tersebut, AS mengirim kapal perusak Angkatan Laut USS Gravely, USS Jason Dunham, dan USS Sampson, ke dekat pantai Venezuela pada akhir Agustus.Menanggapi hal itu, Presiden Maduro mengumumkan dirinya telah mengerahkan 4,5 juta anggota milisi di seluruh negeri dan siap menangkal serangan apa pun.Sedangkan Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, menyatakan militer negaranya siap melakukan operasi pergantian rezim di Venezuela.