Deretan motor Honda di IMOS 2024. Foto: Sena Pratama/kumparanPT Astra Honda Motor (AHM) mencatatkan kinerja ekspor yang positif sepanjang Januari–Agustus 2025.Selama delapan bulan pertama tahun ini, Honda berhasil mengirimkan 159.750 unit sepeda motor ke berbagai negara, naik signifikan 48 persen secara year-to-date 2024.General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin, menyebut pasar ekspor Honda paling banyak dituju ke negara-negara ASEAN, Brasil, hingga Jepang.“Capaian ekspor sepeda motor AHM sebesar 159.750 unit pada Januari–Agustus 2025. Sebagian besar ke ASEAN, Brasil dan Jepang,” kata Muhib saat ditemui di AHM Safety Riding & Training Center, Cikarang, Senin (15/9). Honda ADV 160 terbaru, SUV ADV. Foto: ShutterstockModel yang paling diminati di luar negeri masih didominasi skuter matik seperti Honda ADV, PCX, BeAT, hingga Vario. Melihat tren positif tersebut, AHM menegaskan akan terus memperluas pasar ekspor.“Jadi kami harapkan ekspor ini akan terus berkembang dari sisi volume maupun negara tujuan. Nanti kita lihat tahun depan, rasanya akan ada hal-hal positif dari sisi ekspor ini,” tambahnya.Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total ekspor motor nasional sepanjang delapan bulan 2025 tembus 366.231 unit, naik 5,22 persen..AHM meluncurkan Honda BeAT terbaru, Kamis (16/1). Foto: Bangkit Jaya PutraNamun, di tengah lonjakan ekspor, pasar domestik justru berbanding terbalik dan kurang bergairah. AHM mencatat penjualan motor di dalam negeri mencapai 3,29 juta unit pada Januari–Agustus 2025."Penjualan sepeda motor Honda pada periode Januari–Agustus 2025 sebesar 3,29 juta unit. Kondisi penjualan ini turun tipis 2,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2024," katanya.Honda Vario 125. Foto: Dok. AHMNamun, meski mengalami penurunan, Muhib optimistis paruh kedua tahun ini bakal lebih positif. Pasalnya, ada banyak faktor yang diyakini mampu menggairahkan industri hingga akhir tahun.“Pada semester II/2025 pasar sepeda motor akan lebih baik, didorong oleh beberapa faktor. Misalnya, harga komoditas yang diharapkan relatif stabil, terutama untuk daerah di luar Jawa,” tegasnya.“Selain itu, kebijakan pemerintah yang bisa mendongkrak daya beli bisa menjadi faktor pendorong di paruh kedua tahun ini,” tuntasnya.