Pekerja menggarap perbaikan kapal pengangkut barang di salah satu galangan kapal di Muara Angke, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparanMenteri BUMN Erick Thohir mengusulkan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru. KEK yang diusulkan tersebut di antaranya adalah galangan kapal dan produksi kereta.Erick menyebut usulan ini juga sudah didiskusikan dengan Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy. Kawasan industri galangan kapal direncanakan berada di Sulawesi Selatan.“Salah satu yang kita usulkan Kawasan Ekonomi Khusus untuk galangan kapal yang ada di Sulawesi Selatan. Karena memang kalau kita lihat dengan rencana Danantara menggabungkan beberapa galangan kapal yang dimiliki dan antara Kawasan Ekonomi Khusus ini bisa menjadi solusi untuk persaingan,” kata Erick ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (15/9).Erick melihat market dari produksi kapal kelas menengah sangat dibutuhkan. Hal ini karena negara produsen kapal seperti China, Jepang, dan Korea sudah berfokus pada produksi kapal kelas berat.“Nah Indonesia punya market yang besar. Saya tahu banyak sekali perusahaan swasta dan BUMN memerlukan kapal yang medium size,” ujarnya.KEK lain yang diusulkan oleh Erick adalah KEK yang akan berfokus untuk memproduksi kereta api seperti yang saat ini sudah dikerjakan oleh PT Industri Kereta Api (INKA). Menurutnya, produksi kereta api juga sudah memiliki pasar luar negeri yang cukup bagus.“Kita tahu sekarang INKA sudah mulai banyak di order dari Australia. Karena saya sudah ke sana hampir dua bulan yang lalu. Jadi ordernya seperti angkutan kereta api buat batu bara. Lalu juga dari Bangladesh pembangunan gerbong kelas menengah,” ujar Erick.Dengan adanya KEK produksi kereta api tersebut, Erick berharap nantinya beberapa komponen yang selama ini tidak bisa diproduksi secara mandiri sudah bisa dimulai untuk diproduksi sendiri. Meski begitu, Erick tak memberi detail nama dan lokasi dari kelima KEK yang ia usulkan dan didiskusikan dengan Bappenas.“Seperti misalnya rem yang masih impor. Sekarang kalau bisa kita mencari partner, kita lakukan industrialisasi di sini,” kata Erick.