Dokumentasi sekolah UNRWA di Gaza yang dijadikan shelter pengungsi Palestina hancur akibat serangan Israel. (Sumber: UNRWA)JAKARTA - Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengumumkan Israel telah menyerang 10 gedung UNRWA di Kota Gaza, termasuk tujuh sekolah dan dua klinik yang saat ini berfungsi sebagai tempat penampungan bagi ribuan pengungsi dalam empat hari terakhir.Dalam beberapa hari terakhir, Israel memulai kampanye penghancuran bertahap gedung-gedung tinggi di Kota Gaza, yang memaksa lebih banyak keluarga mengungsi dalam kondisi yang keras dan mengerikan."Kami terpaksa menghentikan layanan kesehatan di kamp pengungsi al-Shati, satu-satunya yang tersedia di utara Wadi Gaza, sementara layanan air dan sanitasi vital kini hanya beroperasi setengah kapasitas," cuitnya di media sosial X, dikutip dari WAFA 15 September."Dalam empat hari terakhir saja, 10 gedung UNRWA telah menjadi sasaran di Kota Gaza," tandasnya, seraya menyerukan gencatan senjata segera.Organisasi-organisasi hak asasi manusia memperingatkan, tujuan serangan Israel untuk memindahkan penduduk secara paksa ke selatan, sebagai bagian dari rencana Israel-Amerika yang lebih luas untuk memindahkan mereka ke luar Jalur Gaza.Lazzarini menambahkan dalam unggahan di akun X organisasi tersebut, tidak ada tempat dan tidak ada seorang pun yang aman di Kota Gaza dan wilayah utaranya, di mana intensitas serangan udara meningkat, memaksa lebih banyak warga Palestina untuk melarikan diri ke tempat yang tidak diketahui.