Kemendag Ajak Eksportir Binaan untuk Jajaki Pasar Belanda

Wait 5 sec.

Foto: Tangkapan layar YouTubeJAKARTA - Kementerian Perdagangan RI melalui Atase Perdagangan (Atdag) RI Den Haag mengajak sebanyak delapan eksportir binaan Kemendag untuk merambah pasar ekspor ke negara Belanda. Kedelapan eksportir tersebut yakni Tempeh Chips yang menawarkan keripik tempe, CV Hollifood yang menawarkan kue lapis legit, Herbaldocs yang menawarkan minuman herbal, dan CV Siwarak Sejahtera Sentosa yang menawarkan nanas dalam kaleng. Lalu, PT Sony Sentral Industri yang menawarkan panel kayu berbahan tempurung kelapa, PT Migunani yang menawarkan media tanam ramah lingkungan, Mamninch yang menawarkan tas kerajinan tangan, dan PT Tinctori Karya Sejahtera yang menawarkan pakaian batik. Para eksportir binaan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kemendag tersebut menjajaki peluang kerja sama dengan pembeli asal Belanda, yaitu Interaromat BV. Kegiatan ini berlangsung secara daring pada 31 Juli 2025 lalu. Atdag RI Den Haag Annisa Hapsari mengatakan, Kemendag akan terus mendorong perluasan akses produk Indonesia ke pasar global. Salah satunya, melalui penjajakan ke Belanda ini. “Kegiatan business matching ini merupakan bagian dari upaya Kemendag untuk memperkuat ekspor produk unggulan Indonesia ke pasar Eropa. Kami berharap semakin banyak eksportir Indonesia yang mampu menembus pasar Belanda dan memperkuat citra Indonesia sebagai pemasok produk berkualitas,” kata Annisa dalam keterangan resmi, Kamis, 11 September. Annisa bilang kedelapan eksportir Indonesia menawarkan beragam produk unggulan di sesi penjajakan bisnis (business matching), mulai dari makanan dan minuman, pakaian, hingga kerajinan tangan. Lebih lanjut, Annisa bilang produk-produk Indonesia yang ditampilkan berpeluang besar untuk menembus pasar Eropa. “Tren konsumen Eropa saat ini semakin mengedepankan gaya hidup sehat, keberlanjutan, dan inovasi desain, dan ini sejalan dengan karakteristik produk Indonesia,” katanya. “Kami optimistis produk Indonesia mampu bersaing di pasar Eropa karena kita menawarkan kualitas dan nilai tambah yang sesuai dengan kebutuhan konsumen global,” sambung Annisa. Annisa memastikan bahwa para eksportir yang diajak tersebut telah memenuhi standar mutu produk dan desain kemasan yang kompetitif. “Mereka juga sedang melengkapi sertifikasi yang diperlukan untuk ekspor ke pasar internasional,” ungkap Annisa.Sekadar informasi, pada periode Januari hingga Juni 2025, total ekspor Indonesia ke Belanda sebesar 2,69 miliar dolar AS.Terdapat peningkatan pada nilai ekspor sebesar 20,20 persen dibanding periode yang sama pada 2024.Sementara itu, pada 2024, total ekspor Indonesia ke Belanda mencapai 4,75 miliar dolar AS. Indonesia surplus 3,77 miliar dolar AS.