ILUSTRASI UNSPLASH/Ömer Faruk YıldızJAKARTA - Otoritas Tunisia membantah klaim salah satu kapal utama Global Sumud Flotilla (GSF) untuk Gaza, "Family Boat", dihantam oleh benda yang diduga drone atau pesawat nirawak di lepas pantai Tunisia.Dalam pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita negara Tunisia, TAP, Kementerian Dalam Negeri Tunisia membantah laporan kapal berbendera Portugis itu telah ditabrak oleh pesawat nirawak saat berlabuh di luar pelabuhan Sidi Bou Said.Kementerian tersebut mengatakan unit keamanan telah memeriksa lokasi kejadian dan memastikan bahwa kebakaran disebabkan oleh jaket pelampung yang terbakar. Api dengan cepat dipadamkan dan tidak menyebabkan cedera atau kerusakan material selain beberapa jaket yang terbakar, tambahnya.Sebelumnya pada hari itu, armada tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan kapal tersebut ditabrak oleh pesawat nirawak di perairan Tunisia.Armada tersebut juga membagikan rekaman yang diambil dari kapal lain yang dikatakan "menunjukkan momen tepat saat Family Boat ditabrak dari atas.Rekaman hitam putih tersebut tampak menunjukkan sebuah benda pembakar jatuh ke atas kapal, memicu ledakan dan kebakaran.Kapal tersebut membawa awak Madeleine, kapal armada bantuan sebelumnya yang disita oleh militer Israel pada Juni lalu.Di antara mereka terdapat aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, aktivis Yasemin Acar, aktivis Brasil Thiago Avila, dan aktivis Turki Suayb Ordu.“Semua penumpang dan awak selamat,” kata armada tersebut dalam pernyataan tersebut dilansir ANTARA dari Anadolu, Selasa, 9 September. “Investigasi saat ini sedang berlangsung, dan ketika informasi lebih lanjut tersedia, akan segera dirilis,” imbuhnya.“Tindakan agresi yang bertujuan mengintimidasi dan menggagalkan misi kami tidak akan menghalangi kami. Misi damai kami untuk mematahkan pengepungan di Gaza dan berdiri dalam solidaritas dengan rakyatnya terus berlanjut dengan tekad dan tekad,” tambah pernyataan tersebut. Armada Sumud Global, yang dinamai berdasarkan kata Arab yang berarti "keteguhan", terdiri dari lebih dari 50 kapal yang mengangkut orang-orang dari berbagai negara, termasuk dokter, jurnalis, dan aktivis. Sekitar 150 aktivis - termasuk warga Tunisia, warga negara Turki, dan lainnya dari Eropa, Afrika, dan Asia - berpartisipasi dalam inisiatif tersebut.Armada tersebut berlayar dari Barcelona pada akhir Agustus bersama dengan kelompok lain dari Genoa, Italia, dan diperkirakan akan meninggalkan Tunisia menuju Gaza pada Rabu.Inisiatif tersebut bertujuan untuk menantang blokade Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.