Dari Indonesia Hingga Prancis, Bendera One Piece jadi Simbol Ketidakpuasan Generasi Z di Dunia

Wait 5 sec.

Seorang peserta aksi Kamisan membawa bendera One Piece di depan Istana Negara, Jakarta, 7 Agustus 2025. (X)JAKARTA – Bendera bajak laut Jolly Roger dari anime One Piece disebut menjadi simbol perlawanan pemuda terhadap ketidakadilan dan otoritarianisme.Straits Times melaporkan bendera Jolly Roger pertama kali digunakan dalam protes oleh massa aksi Indonesia di sejumlah demonstrasi beberapa bulan terakhir.Keberadaan bendera Jolly Roger pernah menjadi polemik pada Juli hingga Agustus lalu, sebelum perayaan hari kemerdakaan ke-80 Republik Indonesia. Bagi sejumlah pihak, pengibaran bendera One Piece merupakan bentuk kritik sosial terhadap realitas ketidakadilan dan ketimpangan di Indonesia.Namun, pemerintah melarang pengibaran tersebut sebagai upaya menjaga kesatuan dan integrtas bangsa dalam kerangka stabilitas bangsa. Setelah ramai digunakan di Indonesia, bendera One Piece juga berkibar di sejumlah aksi massa di Filipina, Nepal, bahkan Prancis.Para pendemo di Nepal mengibarkan bendera One Piece. (REUTERS)Terinspirasi dari IndonesiaDi Indonesia, bendera Jolly Roger kian berkibar setelah pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, meninggal dunia usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada 28 Agustus, di tengah aksi demonstrasi. Saat itu, Affan diketahui tidak ikut demo, ia hanya mengantar pesanan makanan untuk pelanggan.Mengutip The Straits penggunaan gambar tengkorak kartun di kain hitam, yang dulunya hanya terbatas pada penggemar anime Jepang, kini malah menjadi ikon protes di beberapa wilayah Asia, bahkan menyebar ke Prancis.Pada awal September, bendera Jolly Roger ini berkibar di Nepal, ketika para pengunjuk rasa yang menamakan diri kelompok Generasi Z melakukan demonstrasi yang menjadi bentrokan mematikan.Di Kathmandu para Gen Z ini mengibarkan bendera One Piece sebagai bentuk perlawanan terhadap pejabat yang korupsi dan pemblokiran media sosial di Nepal. Beberapa bendera bahkan dilengkapi dengan tulisan “The Time is Now” dan #WakeUpNepal. Sedikitnya 19 orang meninggal dunia dalam aksi unjuk rasa tersebut, dan memaksa Perdana Menteri K Sharma Oli mengundurkan diri.Di Filipina, bendera dengan gambar yang sama terlihat saat lomba lari antikorupsi di University of the Philippines Diliman di Quezon City yang diikuti lebih dari 1.000 peserta. Foto dari acara tersebut kemudian dibagikan di forum One Piece di Reddit, yang memiliki lebih dari 1,6 juta pengikut.Bendera Jolly Roger juga berkibar dalam acara lari melawan korupsi di UP Diliman, Quezon City, Filipina. (X)Bendera Jolly Roger tak hanya digunakan di Asia. Di Prancis dalam unjuk rasa pad 10 September yang memprotes kebijakan pemangkasan layanan publik dan anggaran Presiden Emmanuel Macron bendera ini juga berkibat.Dalam aksi tersbeut, tampak sejumlah warga mengenakan topi jerami, topi khas Luffy, dan membawa versi bendera yang digambar tangan dan simbol-simbol dari One Piece.Bagi anak muda seperti Rohan Rai, 19, bendera Jolly Roger menggambarkan kebebasan, kesetiaan, dan menentang ketidakadilan. Pria asal Nepal ini mengaku terinspirasi dari apa yang mereka lihat dari demonstrasi di Indonesia beberapa waktu lalu.“Kami terinspirasi oleh mereka. Kami harus memberikan penghargaan yang sepantasnya, dan para pemuda di sini terinspirasi oleh mereka,” kata Rai kepada Straits Times dalam wawancara melalui email.Solidaritas InternasionalKepala departemen komunikasi dan media Universitas Nasional Singapura Dr. Natalie Pang mencatat, meski bendera bajak laut secara historis digunakan untuk mengintimidasi dan menyebar rasa takut, One Piece justru menata ulang sebagai simbol kebebasan, persahabatan, dan pengejaran mimpi.Ia menjelaskan, simbol-simbol seperti bendera bajak laut Jolly Roger beresonansi di berbagai budaya karena simbol-simbol tersebut menyaring ide-ide rumit menjadi visual yang sederhana tetapi menonjol.“Simbol-simbol ini bisa sangat efektif untuk ekspresi kolektif sekaligus meobilisasi karena orang-orang dapat bersatu berdasarkan makna dan nilai bersama yang mereka anggap diwakili oleh simbol tersebut,” kata Pang.Ia menambahkan, apa yang terjadi dengan bendera-bendera bisa dilihat sebagai campuran budaya populer dan politik. "Simbol-simbol tersebut tidak hanya dibentuk oleh isu-isu politik dan sosial, tetapi juga membentuk bagaimana orang berpartisipasi dalam politik, baik itu protes, musyawarah, maupun diskusi," ungkap dia.Sementara itu, Edbert Gani Suryahudaya dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan, meluasnya penggunaan bendera Jolly Roger menunjukkan bahwa aksi protes di Indonesia menjadi perhatian dunia. Ia menambahkan, penggunaan bendera tersebut mencerminkan betapa budaya Jepang mengakar kuat di kalangan anak muda dan telah menginspirasi mereka untuk bertindak.“Secara teoritis pengaruh internasional dalam gerakan sosial bukanlah hal baru. Hampir semua gerakan sosial berskala besar dalam sejarah melibatkan penyebaran gagasan lintas batas,” ujarnya.Bendera ini, kata Edbert, dapat dilihat sebagai tanda tumbuhnya solidaritas internasional di antara kaum muda yang bertekad memperjuangkan demokrasi di negara mereka sendiri.Seorang pendemo mengibarkan bendera One Piece saat aksi unjuk rasa di Montpellier, Prancis, 10 September 2025. (AFP)“Ada kemungkinan momen ini tidak akan berhenti di sini dan mungkin meluas hingga memengaruhi belahan dunia lainnya,” terang Edbert.Koleganya, Nicky Fahrizal, mencatat bahwa pengibaran bendera One Piece mencerminkan arus perlawanan akar rumput yang lebih luas. Ia mengatakan gerakan ini dibentuk oleh jejaring sosial yang memungkinkan warga untuk berorganisasi lintas batas.“Masalahnya jelas: pengalaman ketidakadilan sosial, korupsi, dan kekerasan negara telah menjadi pendorong utama. Atas dasar itu, strategi perlawanan tidak selalu muncul di arena formal. Terkadang strategi tersebut justru muncul melalui saluran budaya populer,” katanya.