Apa fungsi fakta di dalam teks persuasi? (Freepik)YOGYAKARTA - Apa fungsi fakta di dalam teks persuasi? Pertanyaan ini sering kali dipertanyakan oleh sebagian orang. Sebab, masih ada beberapa orang yang kurang memahami hal tersebut.Seperti yang kita ketahui, fakta dalam teks persuasi menjadi bagian tidak terpisahkan dari teks tersebut. Lalu, apa sebenarnya fungsi fakta dalam teks persuasi?Untuk memahami hal tersebut, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan teks persuasi dan fungsinya. Teks persuasi adalah jenis teks yang di dalamnya berisi saran atau ajakan penulis agar seseorang mengikuti harapan atau keinginan tertentu.Karena teks ini berbentuk ajakan, maka fakta dalam teks persuasi diperlukan untuk memperkuat argumen penulis. Jika argumen yang dipaparkan berdasarkan pada fakta yang kredibel, tentunya tujuan penulisan teks ini akan lebih cepat tercapai.Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa fungsi fakta dalam teks persuasi adalah untuk memperkuat argumen dan sebagai bukti akan kebenaran ajakan yang diinformasikan penulis.Apa Fungsi Fakta di dalam Teks Persuasi?Fungsi fakta dalam teks persuasi antara lain sebagai berikut:Menghindari keambiguan dari suatu kalimat, sehingga kalimat yang disampaikan menjadi jelasMembantu penulis agar tidak menuliskan kalimat yang memunculkan konflikMenjadi penguat tulisan dan membuktikan bahwa tulisan yang dibuat penulis sudah akuratCiri-ciri Fakta dalam Sebuah Teks PersuasiFakta yang diungkapkan dalam teks ini harus memenuhi ciri-ciri tertentu sehingga dapat kita terima sebagai sebuah fakta. Adapun ciri-cirinya antara lain:Bersumber dari narasumber yang dapat dipercayaDapat dibuktikan kebenarannyaMemiliki data yang akuratBersifat nyata dan menunjukkan peristiwa yang telah terjadiBersifat objektif atau apa adanya dan tidak dibuat-buatDapat menjawab pertanyaan 5W+ 1HContoh Teks PersuasiAgar lebih paham tentang teks persuasi, kita bisa melihat contoh referensi yang sangat membantu. Di bawah ini adalah beberapa contoh teks persuasi yang di dalamnya terdapat sejumlah fakta:Pengenalan isu:Budaya merokok sudah seperti kebutuhan bagi sebagian besar orang di Indonesia. Meskipun sudah disediakan bilik khusus rokok di beberapa titik, tidak menutup kemungkinan akan ada saja orang yang masih merokok di sembarang tempat. Padahal, rokok yang berisi cacahan daun tembakau kering ini mengandung banyak bahan kimia, seperti nikotin, tar, dan masih banyak lagi.Rangkaian argumen:Katanya, rokok dapat membuat pikiran lebih konsentrasi dan meningkatkan mood agar menjadi lebih baik. Namun, ternyata itu semua hanya semu belaka. Faktanya, RSUP Dr. Sardjito kerap mengingatkan bahaya merokok yang dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis, bronkitis, hingga kanker paru akibat adanya efek karsinogenik. Rokok juga dapat menjadi candu yang menyebabkan pengguna sulit untuk berhenti.Selain untuk perokok aktif, perokok pasif pun dapat terpapar dampak dari asap rokok yang ditimbulkan. Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan bahwa terdapat kasus kematian dari perokok pasif sebanyak 890 ribu dari jumlah kematian 7 juta perokok aktif di setiap tahunnya. Sebab, meskipun asap rokok sudah menghilang, sebanyak 4.000 zat berbahayanya masih berterbangan di udara dan menjadi pemicu penyakit kanker.Pernyataan ajakan:Namun, jangan khawatir, tidak ada kata terlambat untuk menerapkan perubahan yang lebih baik. Kita mendapat tubuh yang baik, sehat, dan sempurna ketika lahir, oleh sebab itu minimalisir segala hal yang dapat merugikan tubuh dan juga orang lain. Menjaga kesehatan semaksimal mungkin salah satunya yaitu dengan tidak merokok. Jangan sampai varian penyakit datang hanya karena rokok.Penegasan kembali:Sayangi diri sendiri, keluarga, dan orang di sekitar Anda dengan tidak merokok. Mari berhenti merokok!Demikianlah ulasan mengenai apa fungsi fakta di dalam teks persuasi. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.