Pemilik Rolling Stone dan Billboard Gugat Google Terkait Fitur AI Overviews

Wait 5 sec.

Rolling Stone, Billboard, dan Variety, telah mengajukan gugatan terhadap Google (foto: x z @benfritz ·)JAKARTA  - Penske Media Corporation (PMC), perusahaan induk dari majalah ternama seperti Rolling Stone, Billboard, dan Variety, telah mengajukan gugatan terhadap Google pada Jumat 12 September. Gugatan ini menandai pertama kalinya penerbit besar AS menuntut Google ke pengadilan terkait fitur "AI Overviews" yang menampilkan ringkasan hasil pencarian menggunakan kecerdasan artifisial (AI).PMC menuduh Google menggunakan jurnalisme mereka tanpa izin untuk mengisi fitur AI Overviews yang muncul di bagian teratas hasil pencarian Google. Akibatnya, pengguna langsung mendapat jawaban dari ringkasan AI tersebut tanpa perlu mengklik dan mengunjungi situs web aslinya. Praktik ini disebut telah mengurangi lalu lintas (traffic) ke situs-situs PMC secara signifikan.Dalam gugatannya, PMC menyatakan bahwa Google hanya akan memasukkan situs web penerbit dalam hasil pencariannya jika mereka juga mengizinkan artikelnya digunakan untuk AI Overviews. PMC menuduh Google memanfaatkan dominasi pasarnya—yang mencapai hampir 90% di AS—untuk memaksakan syarat ini, sehingga menghindari keharusan membayar penerbit untuk penggunaan konten mereka melatih sistem AI-nya.PMC mengklaim bahwa sekitar 20% pencarian Google yang mengarah ke situs mereka kini menampilkan AI Overviews, dan jumlah ini diprediksi akan meningkat. Mereka menyebutkan bahwa pendapatan afiliasi mereka telah turun lebih dari sepertiga dari puncaknya dan diperkirakan akan terus memburuk hingga akhir 2024 akibat penurunan traffic pencarian.Tanggapan GoogleJuru bicara Google, Jose Castaneda, membantah gugatan tersebut dan menyatakan bahwa AI Overviews justru memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna dan dapat mengirimkan traffic ke lebih banyak variasi situs web.Google berpendapat bahwa dengan fitur ini, orang menemukan Search lebih membantu dan menggunakannya lebih sering, yang menciptakan peluang baru untuk konten ditemukan. Google menyatakan akan membela diri terhadap klaim yang mereka sebut "tidak berdasar" ini.Gugatan ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas di industri media terhadap teknologi AI. Perusahaan pendidikan online Chegg juga telah menggugat Google dengan tuduhan serupa pada Februari lalu.Sementara itu, perusahaan AI seperti OpenAI (pembuat ChatGPT) telah menandatangani kesepakatan lisensi dan membayar penerbit besar seperti News Corp dan Financial Times untuk menggunakan konten mereka. Google dinilai lebih lambat dalam membuat kesepakatan serupa.Kemenangan Google dalam kasus antitrust baru-baru ini, yang memungkinkan mereka untuk tidak harus menjual browser Chrome, juga disebutkan telah membuat para penerbit kecewa karena merasa tidak memiliki kekuatan untuk menolak dimasukkan dalam fitur AI Overviews.