Suasana pelabuhan Sudi Bou Said jelang pelayaran kapal Global Sumud Flotilla. Foto: Dok. IstimewaDua kapal berlayar dari Pulau Syros, Yunani, pada Minggu (14/9) malam untuk bergabung dengan Global Sumud Flotilla. Mereka akan bergabung untuk sebuah misi internasional yang bertujuan untuk mematahkan blokade Israel atas Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan.Sembari meneriakkan 'free Palestine', sekitar 500 orang berkumpul di pelabuhan Ermopoulis untuk melepas dua kapal berbendera Yunani, Oxygen dan Ilektra, yang membawa barang-barang bantuan untuk Gaza yang dilanda kelaparan, masing-masing dengan lima dan delapan orang di dalamnya."Ini adalah cara untuk menunjukkan kepada Israel bahwa mereka tidak berhak memaksakan kelaparan," ujar Kostas Fourikos, seorang awak kapal berusia 39 tahun, dikutip dari AFP."Dan tentu saja untuk menyampaikan pesan solidaritas kepada rakyat Palestina, yang sangat menderita," sambungnya.Seorang anak laki-laki Palestina berdiri di dekat sebuah rumah yang hancur akibat serangan udara Israel semalam, di Kota Gaza, 13 September 2025. Foto: REUTERS/Dawoud Abu AlkasAwak kapal lainnya, Angeliki Savvantoglou, mengatakan armada tersebut bertujuan untuk memberikan tekanan kepada pemerintah Yunani agar juga berhenti bekerja sama dengan Israel dan menghentikan genosida di Gaza."Pada akhirnya, kami ingin genosida ini berhenti," tambah pria berusia 35 tahun itu.Peta jalur Tunisia ke Gaza. Foto: ShutterstockKedua kapal tersebut akan bergabung dengan armada lainnya dengan harapan dapat membantu meringankan krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza.Pada bulan Agustus Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi menyatakan bencana kelaparan di dan sekitar Kota Gaza, yang dihuni sekitar satu juta orang.Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan dari dapur umum, di tengah krisis kelaparan, di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, Senin (20/7/2025). Foto: Ramadan Abed/REUTERSIsrael menyangkal adanya bencana kelaparan di wilayah pesisir tersebut.