Ilustrasi proyek "Project Bromo," (foto: x @HaberAero)JAKARTA - Tiga raksasa industri dirgantara Eropa, Leonardo, Thales, dan Airbus, berpotensi menandatangani kesepakatan awal untuk menggabungkan bisnis satelit mereka pada tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh CEO Airbus Defence and Space, Michael Schoellhorn, dalam sebuah wawancara pada Minggu, 14 September seperti dilaporkan Reuters sebelumnya.Dalam proyek yang diberi nama "Project Bromo," ketiga perusahaan berencana mendirikan perusahaan manufaktur satelit guna memperkuat daya saing menghadapi para rival dari Amerika Serikat dan China, termasuk Starlink milik Elon Musk.“Kami berada di jalur yang tepat, tetapi masih ada sejumlah isu yang harus diperjelas sebelum mengambil langkah besar seperti ini,” kata Schoellhorn kepada harian Italia, Il Corriere della Sera.Ia menjelaskan bahwa operasi semacam ini biasanya melalui dua tahap, yakni perjanjian kerangka kerja (framework agreement) terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan fase menuju penutupan kesepakatan sebenarnya.“Dalam kasus ini, saya percaya penandatanganan kesepakatan awal bisa berlangsung secepatnya pada 2025,” tambahnya.