Bule-bule keluar masuk hotel-vila di Seminyak, Bali menggunakan perahu karet akibat banjir, Rabu (10/9/2025). Foto: Denita br Matondang/kumparanBPBD Bali melaporkan hampir seluruh wilayah Bali diterjang banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Selasa (9/9) hingga Rabu (10/9) dini hari. Ketinggian banjir bervariasi sekitar 2 hingga 3 meter."Hampir ke seluruh Bali (banjir). Ketinggian bervariasi, bahkan sampai rumah lantai dua pun ada yang terendam (dengan ketinggian) ketinggian 2-3 meter," kata Sekretaris BPBD Bali Gede Agung Teja Bhusana Yadnya saat dihubungi.Berikut rangkuman peristiwanya:Ada 123 Titik Banjir, 9 Orang Tewas, 6 HilangWarga berjalan di dekat bangunan rumah yang diterjang banjir di kawasan Jalan Bukit Barisan, Denpasar, Bali, Rabu (10/9/2025). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTOBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 123 titik banjir di Bali pada Rabu (10/9). Hal ini mengakibatkan 9 orang tewas, 6 masih hilang, dan 87 mengungsi."Update per hari ini ada 9 warga yaitu 4 di Kota Denpasar, 2 di Gianyar, 2 di Jembrana dan 1 Kabupaten Badung. Juga 6 hilang, 87 mengungsi," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy.Korban MeninggalKota Denpasar: Nadira (perempuan, 48 tahun), Rio Saputra (laki-laki, 20 tahun), Ni Wayan Lenyod (perempuan, usia belum diketahui), dan seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya;Kabupaten Gianyar: Ni Made Latif (70 tahun, perempuan), Ni Made Rupet (perempuan, 87 tahun);Kabupaten Jembrana: Komang Oka Sudiastawa (laki-laki, 34 tahun), dan Nita Ulama (perempuan, 23 tahun);Kabupaten Badung : Endang Cafyaning Ayu (perempuan, 42 tahun).Korban hilangMade Suwitri (perempuan, 43 tahun);Tasnim (perempuan, 54 tahun);Farwa Husein Jenis (laki-laki, 32 tahun);Maimunah (perempuan);Ni Ketut Merta (perempuan);Ni Nyoman Sari (perempuan).Tiga korban ini belum diketahui identitasnya.Duka Banjir di Jembrana, Ibu Hamil Tewas Terseret Arus saat Dibonceng SuaminyaSebuah rumah terendam banjir setelah hujan deras di Denpasar, Bali, Indonesia, Rabu (10/9/2025). Foto: Sonny Tumbelaka/AFPBanjir besar yang terjadi di Kabupaten Jembrana, Bali, akibat hujan lebat menyebabkan seorang ibu hamil, Nita Kumala (23 tahun), tewas. Nita terseret banjir saat dibonceng suaminya, Bilal Ramdhan, Rabu (10/9).Nita merupakan warga Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Nita awalnya dikabarkan hilang usai hanyut terbawa arus banjir.Saat itu Nita hendak pulang ke Dusun Kumbading dari Dusun Munduk, Desa Pengambengan, dengan dibonceng sepeda motor oleh Bilal Ramdhan, suaminya.Saat melintasi jalan yang digenangi banjir dengan arus deras sekitar pukul 02.30 WITA, mereka beserta sepeda motornya terseret arus ke arah rawa.Bilal berhasil menyelamatkan diri dan Nita hilang. Bilal lalu mencari pertolongan warga, yang kemudian melakukan pencarian."Jenazah ditemukan warga di rawa tidak jauh dari tempat dia hanyut," kata Kepala Desa Pengambengan Kamaruzzaman dilansir Antara, Rabu (10/9).Bule-bule di Bali Dievakuasi Pakai Perahu Karet karena Terimbas BanjirWisatawan mancanegara berjalan menerobos banjir yang menggenangi kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (10/9/2025). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTOSebanyak 4 wisatawan mancanegara asal Rusia yang menginap di tempat penginapan di Jalan Raya Dewi Sri, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, terpaksa keluar dan masuk dari vila dan hotel menggunakan perahu karet akibat banjir.Mereka dievakuasi ke tempat penginapan yang lebih aman. Basarnas tak menyebut identitas para bule itu."Ada 4 WN Rusia dievakuasi di Jalan Dewi Sri," kata Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya, Rabu (10/9).Sementara itu, puluhan wisatawan mancanegara di sekitar Jalan Dewi Saraswari III, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, terpaksa menggunakan perahu karet sebagai alat transportasi untuk masuk dan keluar hotel atau vila.Salah satu karyawan hotel bernama Visto (25 tahun) mengatakan, para turis itu memang sudah jadwalnya untuk keluar atau masuk ke hotel dan vila. Pihak vila dan hotel menyediakan sekitar 1 buah perahu karet."Enggak (dievakuasi) sih karena waktunya ada check out dan ada yang check in," katanya.Banjir di Kota Denpasar: Taman-Pasar Diserang Sampah, Listrik di RS PadamTumpukan sampah akibat meluapnya sungai atau Tukad Badung di Kota Denpasar, Bali, pada Rabu (10/9). Foto: Denita BR Matondang/kumparanSejumlah fasilitas publik terdampak akibat meluapnya sungai atau Tukad Badung di Kota Denpasar, Bali, pada Rabu (10/9). Sungai meluap tak mampu menampung derasnya air hujan hingga menyebabkan banjir.Beberapa fasilitas publik yang terdampak adalah tenggelamnya Taman Tukad Korea yang berada di bantaran Tukad Badung dan Pasar Kumbasari yang berada di sebelah Tukad Badung diterjang banjir hingga lantai II.Taman Tukad Korea, Pasar Kumbasari dan Pasar Badung di sepanjang Tukad Badung ini merupakan salah satu destinasi wisata wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara."Tukad Badung ini kan panjang. Jadi curah hujan memang sangat tinggi dari kemarin selama seharian sampai tadi pagi, ya tentu saja ini menimbulkan masalah banjir," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat meninjau di Pasar Kumbasari.Lantai I Pasar Kumbasari tampak dipenuhi sampah dan tanah. Tumpukan tanah tampak sekitar mata kaki. Lantai II tampak dipenuhi lumpur. Kondisi pasar saat ini ditutup dan dalam pembersihan petugas BPBD dan masyarakat.Sampah-sampah yang hanyut di Taman Tukad Korea dan Tukad Badung ini terdiri dari sampah plastik, kayu dan tumbuhan, peralatan rumah tangga dan lain sebagainya."Sampah kan banyak enggak tahu dari mana. Dari masyarakat, dari pedagang. Ya harus diselesaikan, saya minta sampah yang dibersihkan dan diangkut ditempatkan di lokasi yang memungkinkan," kata Koster.Wali Kota Sebut Denpasar Alami Banjir TerparahWali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Pasar Nyanggelan di Kota Denpasar, Bali pada Selasa (9/8/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparanHampir seluruh wilayah Bali terendam banjir pada Rabu (10/9). Salah satu banjir terparah berada di Kota Denpasar.Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengaku tak menyangka banjir sampai melumpuhkan aktivitas perdagangan di Pasar Kumbasari, dan Taman Tukad "Korea" bahkan diserbu sampah.Para warga bahkan terpaksa memanjat plafon rumah untuk menyelamatkan diri.Jaya Negara mengaku baru pertama kali mengalami banjir separah ini di Kota Denpasar selama hidupnya yang telah berusia 59 tahun."Kalau saya lihat di Kertalanggu cukup tinggi itu hampir kena plafon rumah. Tadi ada orang anaknya ditaruh di atas plafon, karena kita kan tidak nyangka, air (banjir) ini selama saya umur segini ini baru sekarang sudah jadi kejadian seperti ini," katanya di Pasar Kumbasari, Kota Denpasar, Rabu (10/9).Mobil Sigra Hanyut Terbawa Banjir di Bali: Suami Sekarat, Istri TewasMobil Daihatsu Sigra berakhir di got usai hanyut terbawa arus banjir di Jalan Utama Pasar Pengosari, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (10/9) pagi.Dalam insiden ini, pengemudi Sigra bernama Jumali (59 tahun) mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke RS Garba Med Kerobokan. Sedangkan, istrinya Endang Cafyaning Ayu (42 tahun) ditemukan tewas terjepit."Ditemukan korban perempuan merupakan istri dari pengendara mobil Sigra terjepit robohan tembok vila dalam kondisi meninggal dunia," kata Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Ketut Pasek Sudina, saat dikonfirmasi.