Anak Buah Trenggono Pastikan Keberadaan Pagar Beton di Perairan Cilincing Tak Langgar Aturan

Wait 5 sec.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono atau Ipunk. Foto: Dok. VOIJAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan keberadaan pagar beton di pesisir Cilincing, Jakarta Utara, tidak melanggar aturan.Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono atau Ipunk mengatakan, pembangunan tanggul beton yang merupakan proyek reklamasi PT Karya Citra Nusantara (KCN) itu telah mengantongi izin resmi berupa persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang laut (PKKPRL)."Itu untuk kolam pelabuhan, supaya break water kalau nggak salah. Jadi, nggak kemana-mana, tuh. Dia punya area pelabuhan dan itu ada batas PKKPRL kami lihat kemarin. Coba dipaparkan, dia masih di dalamnya itu, pas garisnya," ujar Ipunk kepada wartawan di kantor KKP, Jakarta, Senin, 15 September.Menurut Ipunk, pihaknya saat mengeluarkan izin PKKPRL sudah melakukan kajian terkait aspek analisis dampak lingkungan alias Amdal."Pasti sudah (dilakukan kajian), KKP nggak mungkin (keluarkan izin) tanpa amdal. Satu sisi, kan, itu dari 2004 pelaksanaanya. Kan, itu dibangun untuk pelabuhan, kolam pelabuh gitu," ucapnya.Nantinya, kata Ipunk, pembangunan tanggul beton untuk pelabuhan tersebut akan digunakan pelayanan publik yang diyakini bisa menambah devisa negara."Nah, kolam pelabuhan itu sendiri nantinya untuk devisa negara, tuh. Itu untuk pelayanan publik dan umum, bukan milik perorangan. (0:49) Bahkan, Pemda DKI pun disitu juga ada terlibat pembangunannya," tegas Ipunk.Untuk diketahui, pagar beton tersebut merupakan tanggul yang dibangun oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN), badan usaha pelabuhan yang mengoperasikan terminal umum di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.PT KCN merupakan perusahaan patungan antara PT KBN (BUMN) dengan proporsi saham 15 persen dan PT KTU (swasta) sebesar 85 persen. Sebanyak 25,85 persen PT KBN juga dimiliki Pemprov DKI.Sebelumnya, media sosial dihebohkan adanya tanggul beton di kawasan pesisir wilayah Cilincing, Jakarta Utara. Keberadaan tanggul tersebut terekam dalam video yang diunggah dalam akun Instagram @cilincinginfo.Video itu terekam oleh seorang nelayan dari atas perahunya. Tampak beton dengan panjang 2-3 kilometer yang seolah membelah perairan di pesisir utara Jakarta. Nelayan tersebut mengungkap harus memutar jauh untuk menuju lautan demi bisa mecari ikan."Tanggul beton nih di Pesisir Cilincing, menyulitkan nelayan pesisir untuk melintas. Ini kurang lebih ada 2-3 kilometer panjangnya. Awalnya perlintasan nelayan, sehingga kesulitan mencari ikan karena harus memutar jauh dengan adanya tanggul beton ini," ungkap seorang nelayan dalam video.