Suasana Kampung Wisata Ondomohen di Jalan Ondomohen Magersari 2, Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanSuasana sejuk nan rindang terasa di Kampung Wisata Ondomohen. Terletak di pusat kota, Jalan Ondomohen Magersari 2, Surabaya, menyuguhkan suasana "hijau" di sepanjang jalan.kumparan mendatangi kampung tersebut. Letaknya berada di Kecamatan Genteng, tepatnya melewati Jalan Walikota Mustajab penuh dengan pertokoan, terdapat gang berukuran sekitar 2 meter.Mulai masuk di gang tersebut langsung nampak berbagai macam tanaman di depan setiap rumah. Tanaman itu dipercantik yang disusun dalam pot hingga model hidroponik.Mulai sawi, kangkung hidroponik hingga pohon sawo dan belimbing menghiasi kampung itu. Suara kicauan burung dan air mengalir menambah suasana asri.Tenang, sepi dan bersih. Itulah yang ditunjukkan kampung tersebut. Beberapa warga yang melintas pun tak luput dengan saling sapa.Suasana Kampung Wisata Ondomohen di Jalan Ondomohen Magersari 2, Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanSekitar 200 meter dari ujung gang masuk, terdapat gang masuk lagi di sisi kiri, yakni Ondomohen Magersari 5. Gang yang lebih sempit namun pemandangan hijau terlihat lebih lebat.Sebelum masuk di gang tersebut, disambut gapura yang di atasnya terpasang panel surya. Tanaman rambat yang dirangkai di atas menambah kesejukan di tengah teriknya Kota Surabaya siang hari. Selokan pun disulap menjadi kolam dengan berbagai jenis ikan sepanjang Jalan Ondomohen Magersari 5.Suasana Kampung Wisata Ondomohen di Jalan Ondomohen Magersari 2, Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanKetua RT 8 RW 7 Ondomohen Magersari, Endang Sri Wulansari, mengatakan mulanya kampung ini cukup gersang dan kumuh. Hingga, warga tergerak untuk menyulap kampung tersebut secara bertahap."Kalau tadinya sih kampung ini ya kampung gersang maksudnya kotor ya kumuh lah. Itu kita bergerak tahun 2004 ya," kata Endang kepada kumparan, Rabu (20/8).Suasana Kampung Wisata Ondomohen di Jalan Ondomohen Magersari 2, Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanEndang menyampaikan, ia dan tetangganya mulanya mengoleksi tanaman kamboja serta menanam pohon belimbing. Lambat laun, kampungnya menjadi asri dengan beberapa koleksi tanamannya."Terus akhirnya pada tahun 2014 itu ada lurah baru di tempat saya. Dia itu datang ke sini terus dia bilang kampung ini saya lihat kok adem gitu loh banyak pohon-pohon besar. Kan itu sudah mulai 2004 sampai 2016 kan sudah lama ya," ucapnya.Lurah tersebut, kata Endang, mengusulkan kampung Ondomohen mengikuti lomba lingkungan pada tahun 2014."Maksudnya itu lomba dari kampung-kampung, dari RT-RT, membuat nasi kuning terus membuat kudapan waktu itu. Lah kebetulan kita ikut RT sini dan menang," katanya.Suasana Kampung Wisata Ondomohen di Jalan Ondomohen Magersari 2, Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanDari modal kemenangan lomba itu lah warga Ondomohen terus mengelola kampungnya menjadi lebih hijau dan bersih.Selain itu, warga juga mengumpulkan sampah yang sudah dipilah kemudian dijual kembali. Uang hasil penjualan itu kemudian dikelola untuk mengembangkan konsep "Urban Farming" yang mereka usung."Dulu itu hanya sampah kering sampai sampah basah gitu aja. Tapi lama-lama ada kemudahan akhirnya kita kan ada sampah organik. Organik itu punya maggot, terus ada komposter, ada biopori plus," ungkapnya."Terus akhirnya sampai tahun kemarin 2023 dapat mesin pirolisis untuk mengubah sampah-sampah plastik menjadi bahan bakar," tambahnya.Suasana Kampung Wisata Ondomohen Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanWarga kampung Ondomohen terus melakukan inovasi. Hingga, menemukan ide untuk menyulap selokan menjadi kolam ikan.Mereka lalu menamai program tersebut dengan 'Kolam Gendong'. Yang mana hasil kolam ikan itu juga untuk warga sendiri."Jadi pada waktu 500 menuju ke 150, juri itu datang ke sini. Nah, itu selalu ada inovasi yang diminta. Jadi, termasuk ini kolam ikan. Got ini kan kolam ikan semua. Jadi sepanjang saluran di sini itu kolam ikan. Nah, itu ada lele dan lainnya dan kita sudah punya IPAL," ujarnya.Suasana Kampung Wisata Ondomohen Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan"Kita sebutnya kolam gendong. Kolam gendong itu artinya di mana kolam itu menggendong limbah warga. Limbah warga misalnya dari kamar mandi dan cuci piring itu kan masuk ke pipa paralon. Habis itu masuk ke IPAL yang di bawah kan ada empat kotak itu itu jadi empat kotak. Itu bagus penyaringannya terus air itu air dari IPAL itu kita keluarkan menjadi air kolam. Air kolamnya juga air bersih bukan air got lagi," lanjutnya.Dengan inovasi-inovasi itu, kampung Ondomohen semakin berkembang dan mendapat banyak dukungan, terutama dari kampus, salah satunya panel surya."Mulai terpasang itu 2022. Tapi 2023 ada lagi saya ditambahi. Tadinya saya cuma dikasih tujuh, terus akhirnya saya ditambahi lagi 11 karena ada program gratis. Jadi, kalau yang panel solarnya itu kan saya gunakan untuk pengolahan ikan itu kan butuh aerator ya," katanya.Foto-fotoSuasana Kampung Wisata Ondomohen Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanSuasana Kampung Wisata Ondomohen Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanSuasana Kampung Wisata Ondomohen Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanSuasana Kampung Wisata Ondomohen Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanSuasana Kampung Wisata Ondomohen Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanSuasana Kampung Wisata Ondomohen Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanSuasana Kampung Wisata Ondomohen Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanSuasana Kampung Wisata Ondomohen Kota Surabaya, Rabu (20/8/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan