Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae. Foto: OJKOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit hijau atau pembiayaan berkelanjutan yang disalurkan perbankan Indonesia sudah mencapai Rp 2.075 triliun pada Desember 2024. Angka tersebut juga meningkat dibanding tahun sebelumnya.Pada tahun 2023, penyaluran kredit hijau ada pada angka Rp 1.959 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KE PBKN) OJK Dian Ediana Rae juga menjelaskan kelompok bank yang mendominasi penyaluran tersebut.“Apabila dilihat dari Kelompok Bank Berdasarkan Modal Intinya, kredit didominasi oleh Bank KBMI 4 yang mencapai Rp 1.471 triliun atau sekitar 70,9 persen dari total kredit atau pembiayaan berkelanjutan tahun 2024,” kata Dian dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9).Saat ini, OJK dan perbankan juga akan terus mendukung kredit hijau dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Hal ini juga sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060.Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra“Peningkatan tersebut tidak terlepas dari bauran kebijakan keuangan berkelanjutan OJK. Salah satunya melalui penerbitan panduan Climate Risk Management & Scenario Analysis (CRMS), yaitu kerangka terpadu yang mencakup aspek tata kelola, strategi, manajemen risiko, dan pengungkapan,” ujarnya.Pada 2 Februari lalu, OJK Juga sudah menerbitkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) Versi 2. Taksonomi tersebut merupakan klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Indonesia. Selain itu Taksonomi tersebut bisa menjadi sebagai panduan sektor keuangan untuk mengidentifikasi dan mengalokasikan pembiayaan kredit hijau.Dian juga menuturkan bahwa OJK berkomitmen untuk terus mendorong perbankan agar selalu menerapkan kebijakan yang selaras dengan standar internasional.“Khususnya dalam aspek pelaporan, pengungkapan, dan tata kelola berkelanjutan. OJK juga akan memperkuat pengembangan ekosistem pendukung agar tercipta sistem