Ilustrasi hari kiamat (Shutterstock/sdecoret)YOGYAKARTA - Iman kepada hari kiamat adalah salah satu dari enam rukun iman dalam Islam yang wajib diyakini oleh setiap Muslim. Kepercayaan ini bukan sekadar keyakinan akan datangnya kehancuran alam semesta, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual, moral, dan sosial yang sangat penting dalam membentuk karakter seorang hamba.Hari kiamat adalah saat di mana seluruh makhluk Allah SWT akan berakhir kehidupannya, kemudian dihidupkan kembali untuk mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatannya selama di dunia.Mempercayai hari kiamat berarti yakin bahwa akan ada kehidupan setelah mati, hari pembalasan atas segala amal baik dan buruk, serta keadilan Allah SWT yang bersifat mutlak akan terwujud pada hari itu.Iman kepada hari akhir memberikan banyak hikmah bagi kehidupan seorang Muslim, baik dalam hal ibadah, etika pergaulan, hingga ketabahan dalam menghadapi ujian hidup.4 Hikmah Mempercayai Hari Kiamat Mendorong untuk Meningkatkan Amal ShalehSalah satu hikmah utama dari mempercayai hari kiamat adalah tumbuhnya dorongan kuat untuk terus melakukan amal saleh. Seorang Muslim yang yakin akan datangnya hari pembalasan akan lebih rajin dalam melaksanakan ibadah, seperti shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an, bersedekah, berpuasa, dan menjauhi perbuatan sia-sia.Keyakinan bahwa setiap amal akan diperhitungkan dan dibalas oleh Allah SWT di akhirat kelak menjadikan seorang hamba berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Ia akan berusaha mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bermanfaat, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.Amal saleh tidak hanya dilihat dari sisi ibadah mahdhah (ibadah langsung kepada Allah), tetapi juga ibadah sosial seperti membantu sesama, berkata jujur, dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Menumbuhkan Rasa Takut Berbuat MaksiatHikmah lain dari mempercayai hari kiamat adalah timbulnya rasa takut untuk melakukan dosa atau maksiat. Seorang Muslim yang sadar bahwa segala perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hari akhir akan lebih berhati-hati dalam bertindak.Ia akan menghindari hal-hal yang diharamkan, seperti mencuri, berbohong, berzina, atau memakan harta haram, karena takut terhadap azab Allah SWT. Kesadaran akan adanya siksa neraka dan balasan atas setiap kejahatan mampu menjadi kontrol diri (self-control) yang efektif dalam kehidupan.Bahkan saat tidak ada orang lain yang melihat, seorang hamba tetap menjauhi dosa karena menyadari bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, dan semua amal akan dibalas di akhirat. Mendorong untuk Berbuat Baik kepada SesamaSelain meningkatkan hubungan vertikal dengan Allah SWT, kepercayaan terhadap hari kiamat juga memperkuat hubungan horizontal antarsesama manusia. Seorang Muslim yang beriman kepada hari akhir akan berusaha menjaga sikap, memperhatikan hak-hak orang lain, serta berlaku adil dan jujur dalam pergaulan.Ia sadar bahwa berbuat zalim kepada orang lain, menipu, atau menyakiti sesama tidak hanya berdampak di dunia, tetapi juga akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Karena itu, iman kepada hari kiamat mendorong seseorang untuk menjadi pribadi yang santun, penyayang, dan peduli terhadap lingkungan sosialnya. Menumbuhkan Ketabahan dan Ketenteraman dalam Menghadapi UjianSetiap manusia pasti menghadapi ujian hidup, baik berupa kesulitan ekonomi, kehilangan orang tercinta, penyakit, maupun kegagalan dalam meraih cita-cita. Namun, bagi seorang Muslim yang meyakini adanya kehidupan abadi di akhirat, segala ujian tersebut tidak akan membuatnya putus asa. Ia percaya bahwa setiap musibah yang dijalani dengan sabar dan ikhlas akan berbuah pahala yang besar di sisi Allah.Iman kepada hari kiamat menanamkan sikap optimis dan positif dalam menghadapi realitas hidup. Seorang Muslim akan lebih tenang, tidak mudah stres atau frustasi, karena ia memiliki sandaran keyakinan bahwa segala kesulitan hanyalah sementara.Dengan hati yang lapang dan penuh keimanan, ia meyakini bahwa Allah Maha Adil dan akan mengganti setiap penderitaan dengan kebaikan yang jauh lebih besar di akhirat.