California Larang Feed Adiktif untuk Anak, Facebook dan TikTok Bisa Kena Batunya

Wait 5 sec.

Ilustrasi media sosial yang dianggap menyediakan feed adiktif (foto: dok. pexels ) JAKARTA  – Pengadilan Banding Amerika Serikat pada Selasa 9 September, sebagian besar menegakkan undang-undang California yang melarang perusahaan media sosial menyediakan "feed adiktif" bagi anak-anak tanpa izin orang tua. Aturan ini dibuat karena kekhawatiran negara bagian tersebut bahwa algoritma media sosial dapat merusak kesehatan mental anak.Pengadilan Banding Sirkuit ke-9 AS menolak sebagian besar gugatan kelompok dagang teknologi NetChoice, yang menilai Undang-Undang Protecting Our Kids from Social Media Addiction Act terlalu luas, kabur, serta melanggar Amandemen Pertama terkait kebebasan berbicara.Feed adiktif sendiri merujuk pada algoritma yang menyajikan konten secara personal berdasarkan perilaku online pengguna.NetChoice, yang beranggotakan 41 perusahaan termasuk Google, Meta (Facebook dan Instagram), Netflix, dan X milik Elon Musk, berpendapat bahwa undang-undang yang ditandatangani Gubernur Gavin Newsom pada September tahun lalu membatasi kemampuan anggotanya untuk "berbicara" kepada anak-anak melalui algoritma.Dalam putusannya, Hakim Sirkuit Ryan Nelson menilai isu mengenai apakah feed berbasis algoritma dapat dianggap sebagai ekspresi yang dilindungi Amandemen Pertama bersifat faktual dan kompleks. Ia menambahkan, NetChoice gagal menunjukkan bahwa penerapan undang-undang ini sebagian besar bersifat inkonstitusional.Nelson juga menilai gugatan NetChoice prematur terkait aturan verifikasi usia pengguna. Menurutnya, kewajiban platform untuk memverifikasi usia baru akan berlaku pada 2027, sehingga belum layak digugat sekarang.Namun, pengadilan memblokir ketentuan yang mengharuskan pengaturan default akun anak menyembunyikan jumlah "likes" dan komentar di postingan mereka. Menurut hakim, langkah tersebut bukanlah cara paling terbatas untuk melindungi kesehatan mental anak.Paul Taske, co-director NetChoice Litigation Center, menyatakan pihaknya "cukup kecewa" dengan keputusan itu. "Hukum California ini merebut peran orang tua dan memberi pemerintah lebih banyak kendali atas bagaimana konten legal dibagikan secara online," ujarnya. NetChoice sendiri telah mengajukan banyak gugatan terhadap pembatasan internet di tingkat negara bagian.Sementara itu, juru bicara Jaksa Agung California Rob Bonta, yang membela aturan ini, belum memberikan tanggapan.Kasus ini kini dikembalikan ke Pengadilan Distrik AS di San Jose, California, di bawah hakim Edward Davila, yang sebelumnya telah menunda beberapa bagian undang-undang tersebut pada 31 Desember lalu. "Dalam banyak hal, pengadilan distrik sudah mengambil keputusan yang tepat," tulis Nelson.