Foto: Dok. AntaraJAKARTA - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menilai penerbangan internasional di Bandara Supadio mampu memacu pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat (Kalbar) melalui peningkatan konektivitas serta kemudahan mobilitas barang dan penumpang."Layanan penerbangan internasional di Bandara Internasional Supadio, Kalimantan Barat akan meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut," kata Menhub sebagaimana keterangan di Jakarta, dikutip Antara, Minggu, 14 September.Bandara Internasional Supadio secara resmi melayani penerbangan internasional perdana pada Jumat (12/9). Penerbangan Air Asia rute Kuching di Malaysia dengan Pontianak di Indonesia menjadi penerbangan internasional perdana di bandara itu.Penerbangan itu mengangkut 166 penumpang, salah satunya Menteri Pengangkutan Sarawak Malaysia Dato Sri Lee Kim Shin. Frekuensi penerbangan Air Asia rute Kuching-Pontianak atau sebaliknya dijadwalkan dua kali dalam sehari.Sementara itu, frekuensi penerbangan Air Asia rute Kuala Lumpur-Pontianak atau sebaliknya dijadwalkan empat kali dalam seminggu, yakni Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.“Pontianak menjadi pintu masuk ke daerah-daerah strategis di wilayah Kalimantan Barat. Saya sangat berharap perekonomian dan pariwisata di kawasan ini dapat meningkat dengan adanya penerbangan yang melayani rute internasional,” ujar Menhub.Menhub menyatakan konektivitas antara wilayah Pontianak dengan negara luar bisa akan semakin kuat berkat adanya penerbangan internasional di Bandara Internasional Supadio."Ke depan, semoga maskapai dan rute penerbangan dapat bertambah, sehingga akan memperluas peluang perdagangan dan investasi serta mempermudah pergerakan orang dan barang menuju pusat pertumbuhan ekonomi dunia,” ucapnya.Menhub juga mengapresiasi PT Angkasa Pura Indonesia yang telah mempersiapkan sarana dan prasarana dengan baik untuk mendukung operasional penerbangan internasional di Bandara Internasional Supadio.Ia mengimbau seluruh pemangku kepentingan yang berdinas di bandara, seperti pihak Imigrasi, Bea Cukai, Kekarantinaan, hingga petugas keamanan untuk senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada para penumpang.“Kepada maskapai yang beroperasi, saya berpesan agar selalu memprioritaskan keselamatan dan keamanan dalam setiap penerbangan. Ini penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh penumpang,” katanya.Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan, pembukaan jalur penerbangan Pontianak-Kuching akan membuka peluang lebih luas bagi pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi di Kalimantan Barat.Menurut dia kerja sama strategis itu juga dinilai penting untuk mempererat hubungan antarwilayah perbatasan.Dikatakannya, Kalimantan Barat memiliki potensi unggulan yang siap dikembangkan, mulai dari destinasi wisata, warisan budaya Dayak, Melayu, dan Tionghoa, hingga inovasi pelayanan digital yang mendukung kenyamanan wisatawan."Dengan dukungan pemerintah, kita optimistis kerja sama ini akan memperkuat identitas bangsa sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif,” ujar Ria.Sementara itu, Menteri Pengangkutan Sarawak Malaysia Dato Sri Lee Kim Shin menyebut pentingnya penerbangan dalam memperkuat hubungan Pontianak-Kuching serta mampu mendorong pertumbuhan perdagangan, investasi, serta mempererat hubungan sosial budaya antarwilayah.“Kerja sama ini bukan hanya untuk kepentingan pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat luas di kedua sisi perbatasan. Mari kita terus percayai dan dukung upaya bersama demi kemajuan Kalimantan Barat dan Sarawak,” kata Kim.Bandara Internasional Supadio memiliki panjang landasan pacu 2.600 meter x 45 meter, sehingga mampu didarati pesawat dengan tipe Boeing 737-800. Adapun terminal penumpang di bandara ini memiliki luas 32.000 m2.